Lombok Timur

Retribusi Tambang Lombok Timur Baru 21 Persen hingga Oktober 2025

Lombok Timur (NTBSatu) – Realisasi retribusi tambang Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) di Kabupaten Lombok Timur hingga Oktober 2025, baru mencapai Rp5 miliar. Angka itu baru sekitar 21 persen dari target.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lombok Timur, Muksin mengatakan, kontribusi MBLB terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih sangat rendah.

Muksin menjelaskan, penyebab lambannya capaian MBLB akibat sejumlah faktor, yakni proyek pembangunan belum berjalan. Kemudian, perusahaan pengolahan batu di Pringgabaya sebagian besar tidak beroperasi, serta tidak ada pengiriman bebatuan ke luar daerah.

“Selain itu, aktivitas pengangkutan menggunakan kapal tongkang melalui Pelabuhan Kayangan dan Labuhan Haji juga tidak berlangsung pada tahun ini,” jelas Muksin, Jumat, 3 Oktober 2025.

Ia menambahkan, komoditas batu apung yang sebelumnya menjadi penyumbang signifikan juga tidak mengalami pengiriman pada 2025. Kondisi tersebut semakin memperlambat perolehan pendapatan dari sektor tambang.

“Mulai tahun ini, pendapatan PAD dari MBLB juga terbagi ke provinsi sebesar 25 persen. Hal ini ikut mempengaruhi capaian retribusi daerah,” kata Muksin.

Meski begitu, Bapenda Lombok Timur tetap menargetkan optimalisasi penerimaan daerah melalui berbagai sektor.

Pemerintah berkomitmen menjaga tren positif PAD, agar tetap sesuai target meskipun realisasi retribusi tambang masih jauh dari harapan.

Realisasi PAD Lombok Timur hingga Oktober 2025 telah mencapai Rp381,1 miliar, atau 72,75 persen dari target Rp523,8 miliar.

Pemerintah daerah optimistis angka tersebut bisa menembus lebih dari Rp500 miliar hingga akhir 2025, atau mendekati 95 hingga 97 persen dari target. (*)

IKLAN

Berita Terkait

Back to top button