Prabowo Anugerahi Bintang Tanda Jasa Utama kepada Konglomerat AS Ray Dalio

Jakarta (NTBSatu) – Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan pengusaha Amerika Serikat (AS) sekaligus investor, Ray Dalio di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa 30 September 2025.
Prabowo membahas sejumlah hal, termasuk menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Jasa Utama kepada Ray Dalio.
“Sesudah bincang-bincang, Bapak Presiden juga mengundang Ray Dalio untuk makan siang bersama. Dan di akhir acara, Bapak Presiden memberikan apresiasi kepada Ray Dalio dalam bentuk penganugerahan Bintang Tanda Jasa Utama dari Republik Indonesia,” ujar Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto mengutip Kompas.com, Selasa, 30 September 2025.
Selain itu, Prabowo dan Ray Dalio membahas berbagai hal terkait kunjungan ke Sidang Majelis Umum PBB di New York, AS. Lalu, kata Airlangga, mereka juga membahas situasi geopolitik global.
“Bapak Presiden menjelaskan program-program yang telah dijalankan di dalam 10 sampai 11 bulan kemarin. Dan catatan-catatan dari Bapak Presiden yang juga diberikan komentar oleh Ray Dalio adalah pentingnya agar seluruh sukses ataupun kebijakan yang berbeda yang dilakukan Pak Presiden ini untuk selalu disampaikan ke publik dengan cara yang gamblang,” katanya.
Sebagai informasi, investor kawakan asal AS, Ray Dalio akhirnya buka suara usai ramai rumor mundur dari jabatan Dewan Penasihat Danantara.
Dalam sebuah rilis manajemen Danantara, Ray Dalio menegaskan, masih menjaga hubungan dengan lembaga Sovereign Wealth Fund (SWF) bentukan Presiden Prabowo Subianto itu.
Mengutip Kontan, Rabu, 4 Juni 2025, Dalio memang tidak masuk dalam struktur kepengurusan resmi Danantara. Ia memilih menjadi penasihat informal bagi institusi Danantara maupun sebagai penasihat keuangan Prabowo.
“Saya tetap menjadi pendukung setia misi Danantara Indonesia,” ujar Ray Dalio mengutip rilis Danantara.
Sebagai penasihat informal, Dalio mengaku, nasihat dan segala masukannya kepada para pimpinan Danantara maupun Presiden Prabowo bersifat sukarela.
“Keterlibatan saya sebagai penasihat tetap sama, dan tidak berubah, bersifat sukarela, dan tidak dibayar. Danantara Indonesia sepenuhnya menghormati serta menghargai kontribusi tersebut,” jelas Dalio. (*)