Finalisasi FS, NTB Capital Siap Jadi Magnet Baru Gubernur Iqbal Gaet Investor

Mataram (NTBSatu) – Pemerintah Provinsi NTB tengah mematangkan pembentukan NTB Capital, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) baru yang dirancang menjadi mesin penggerak investasi daerah.
Kepala Biro Perekonomian Setda NTB, Najamuddin Amy menegaskan, saat ini Feasibility Study (FS) NTB Capital tengah berproses dan digarap oleh tim ahli.
“Studi kelayakan sedang dilakukan oleh tim investasi yang dipimpin Dr. Prayitno Basuki. Proses ini penting agar NTB Capital lahir dengan fokus bisnis yang tepat dan berkelanjutan,” jelas Najamuddin, Senin, 29 September 2025.
Najamuddin menambahkan, Pemerintah Pusat memberikan waktu dua minggu kepada Pemprov NTB untuk merampungkan FS tersebut. Hasilnya akan menjadi dasar arah bisnis perusahaan daerah tersebut ke depan.
“Kita ingin setiap progresnya terstruktur dan terpantau. Mulai dari naskah akademik hingga perumusan operasional kelembagaan sudah kita siapkan,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemprov NTB telah membawa konsep awal perusahaan induk itu ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk pembahasan lebih lanjut. Intinya, NTB Capital dirancang agar daerah memiliki peran langsung dalam setiap aktivitas investasi melalui penyertaan modal maupun kepemilikan saham.
Jadi Warisan Strategis Gubernur Iqbal
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal menegaskan, NTB Capital adalah salah satu terobosan besar yang ia dorong di masa kepemimpinannya.
“Di akhir masa jabatan saya, hanya ada dua holding company (perusahaan induk, red) utama. Bank NTB Syariah untuk sektor keuangan, dan NTB Capital untuk investasi,” kata Iqbal.
Menurutnya, terobosan ini menjadi jawaban atas persoalan banyaknya BUMD yang selalu bergantung pada penyertaan modal tambahan.
“Daripada terus melakukan penyertaan modal tambahan, lebih baik kita bikin satu perusahaan baru yang benar-benar profesional dan berorientasi profit,” tegasnya.
NTB Capital juga akan menjadi induk konsolidasi bagi BUMD yang ada. Misalnya, PT Gerbang NTB Emas (GNE) yang kondisinya kurang sehat akan dipulihkan terlebih dahulu, kemudian digabung bersama PT BPR dan PT Jamkrida ke dalam dua holding utama, yaitu Bank NTB Syariah dan NTB Capital.
Iqbal menekankan, pengelolaannya akan secara profesional sehingga mampu menarik investor asing maupun domestik dan pada akhirnya meningkatkan profit daerah.
“Lewat NTB Capital ini, iklim investasi di NTB akan berkembang. Daerah tidak lagi hanya jadi penonton, tetapi menjadi pemain utama dalam investasi,” tambah Mantan Dubes RI untuk Turki itu. (*)