STKIP Taman Siswa Bima Hadirkan Dampak Nyata di Pulau Terpencil

Bima (NTBSatu) – STKIP Taman Siswa Bima, kembali menegaskan komitmennya sebagai kampus berdampak dengan menghadirkan mahasiswa di daerah terpencil. Puluhan mahasiswa ditempatkan di Desa Karampi, Kecamatan Langgudu, sebuah wilayah pesisir yang hanya dapat dijangkau dengan menyeberangi laut menggunakan perahu motor selama kurang lebih satu jam perjalanan.
Ketua LPPM STKIP Taman Siswa Bima, Dr. Nanang Diana, M.Pd, menjelaskan, langkah ini bukan sekadar rutinitas akademik. Tetapi, strategi nyata kampus untuk menanamkan nilai pengabdian dan kebermanfaatan sosial.
“Mahasiswa kita bukan hanya belajar mengajar di sekolah. Tetapi mereka juga hadir membawa misi besar: menguatkan literasi-numerasi, menanamkan kesadaran lingkungan, menggerakkan pola hidup sehat. Sekaligus mempromosikan potensi pariwisata daerah,” ungkap Dr. Nanang, Rabu, 17 September 2025.
Selama penempatan, mahasiswa menginisiasi berbagai program, seperti bimbingan belajar dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), seminar gaya hidup sehat berkolaborasi dengan bidan desa. Lalu, kegiatan gotong royong lingkungan, hingga promosi wisata bahari Karampi.
Seluruh program tersebut mendapat apresiasi masyarakat, karena menyentuh langsung kebutuhan lokal dan membangun optimisme baru bagi generasi muda.
Menurut laporan monitoring dan evaluasi, kehadiran mahasiswa juga berhasil menghidupkan interaksi pendidikan yang lebih kreatif. Sekolah-sekolah di Karampi menilai, sekitar 60 sampai 70 persen mahasiswa telah menunjukkan kesiapan kerja sebagai calon guru, dengan antusiasme yang terus berkembang.
Lebih jauh, Dr. Nanang menekankan, keberanian mahasiswa menembus keterbatasan akses transportasi menjadi simbol nyata kesungguhan STKIP Taman Siswa Bima menghadirkan pendidikan berkualitas sekaligus dampak sosial yang berkelanjutan.
“Di balik ombak dan jarak, mahasiswa kita belajar arti perjuangan, kepedulian, dan dedikasi. Itulah esensi dari kampus berdampak,” jelasnya. (*)