16 Kecamatan di Cirebon Segera Mekar Jadi Kabupaten Baru, Ini Daftarnya
Lombok Timur (NTBSatu) – Rencana pemekaran wilayah Cirebon Timur semakin nyata setelah DPRD bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyetujui usulan tersebut dalam rapat paripurna pada Rabu, 10 September 2025.
Keputusan itu menandai langkah penting menuju status Calon Daerah Persiapan Otonomi Baru (CDPOB).
Cirebon Timur diproyeksikan akan berdiri di atas lahan seluas 446,57 kilometer persegi yang meliputi 16 kecamatan.
Wilayah yang masuk dalam rencana pemekaran antara lain Astanajapura, Babakan, Ciledug, Gebang, Greged, Karangsembung, dan Karangwareng. Kemudian, Lemahabang, Losari, Pabedilan, Pabuaran, Pangenan, Pasaleman, Sedong, Susukan Lebak, dan Waled.
Isu penentuan ibu kota menjadi perdebatan utama. Bupati Cirebon dan DPRD Kabupaten Cirebon cenderung memilih Kecamatan Karangwareng sebagai pusat pemerintahan baru.
Namun, DPRD Jabar dan tim riset Universitas Padjadjaran (Unpad) mendorong Karangsembung sebagai pilihan yang lebih layak.
Pertimbangan itu muncul karena Karangwareng dilintasi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) yang dinilai berpotensi menghambat pembangunan jangka panjang.
Selain soal lokasi ibu kota, diskusi publik juga mengarah pada wacana perubahan nama. Sejumlah kajian mengusulkan agar setelah resmi berdiri, wilayah ini dapat menyandang nama baru. Yakni Caruban Nagari, sebagai upaya memperkuat identitas budaya lokal.
Berdasarkan enam indikator penilaian mulai dari kondisi geografis, tata ruang, ketersediaan lahan, hingga aspek sosial-politik, Cirebon Timur layak untuk naik status sebagai daerah persiapan otonomi baru.
Dalam skala nasional, skor CDPOB Cirebon Timur menempati posisi peringkat ke-6 dari 9 daerah usulan DOB dengan nilai total 351.
Dengan berbagai dukungan tersebut, masyarakat kini menanti langkah lanjutan pemerintah pusat yang akan menentukan apakah pemekaran Cirebon Timur benar-benar terwujud menjadi kabupaten baru di Jawa Barat. (*)
