
Sumbawa (NTBSatu) – Kapolres Sumbawa mengimbau masyarakat Sumbawa untuk waspada dan dapat mengurangi kegiatan malam hari.
Sebab, maraknya aksi begal yang terjadi di wilayah Kabupaten Sumbawa dalam beberapa pekan terakhir, sangat membuat masyarakat resah.
Menyikapi hal ini, Kapolres Sumbawa, AKBP Marieta Dwi Ardhini, menyampaikan permohonan maaf sekaligus memastikan pihaknya terus bekerja keras untuk mengungkap pelaku kasus ini.
“Beberapa minggu ini kami dari Polres Sumbawa berusaha dan melanjutkan untuk mengungkap kasus begal ini dan secepatnya akan kita rilis apabila memang sudah kita dapatkan informasi terkait pelaku yang sudah meresahkan masyarakat akhir-akhir ini.,” ujarnya.
“Kami harap masyarakat bisa lebih waspada dan bila memungkinkan mengurangi aktivitas di malam hari,” tambahnya.
Empat Kejadian Akhir Agustus
Selain itu, Kapolres menekankan perlunya dukungan dari pemerintah daerah terkait penerangan jalan di sejumlah titik yang masih minim cahaya.
“Situasi gelap sering dimanfaatkan pelaku kejahatan. Kami butuh dukungan pemerintah daerah untuk memperbaiki penerangan jalan, sekaligus dukungan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban,” tegasnya.
Terkait kasus begal yang sempat terjadi sebelum dan sesudah aksi demonstrasi 2 September lalu, polisi memastikan sudah melakukan identifikasi awal.
“Sebelum demo ada dua kejadian, setelahnya juga satu kejadian. Semuanya sudah kami identifikasi, hanya saja masih butuh penyidikan lebih lanjut untuk mengungkapnya,” jelas Kapolres.
Beberapa lokasi yang dilaporkan menjadi titik rawan begal di antaranya Samota, Labuan Badas, dan Boak.
Meski belum dapat dipastikan ciri-ciri pelaku, Kapolres menegaskan pihaknya terus bekerja keras untuk memgungkapnya.
“Belum ada ciri-ciri, tapi kita sudah mengidentifikasi pelaku yang diduga melakukan begal tersebut,” pungkasnya. (*)