BERITA LOKALPemerintahan

Pemkot Mataram Siaga Antisipasi Banjir Rob Akibat Fenomena Corn Moon

Mataram (NTBSatu) – Memasuki musim penghujan, Pemerintah Kota Mataram meningkatkan kesiagaan menghadapi banjir rob. Sebuah fenomena yang pemicunya gelombang pasang ekstrem bersamaan dengan fenomena corn moon.

Wali Kota Mataram, H. Mohan Roliskana, mengumpulkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memiliki Satuan Tugas (Satgas) di Ruang Kenari Kantor Wali Kota, Selasa 9 September 2025. Hal ini untuk merumuskan langkah antisipasi.

“Saya telah mengumpulkan semua OPD terkait kebencanaan untuk mengantisipasi potensi rob, khususnya di Kecamatan Ampenan dan Kecamatan Sekarbela. Fenomena ini tidak jangan anggap remeh,” ujar Mohan Roliskana, Selasa, 9 September 2025.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, banjir rob kali ini pemicunya kombinasi gelombang pasang maksimal. Selain itu, gravitasi Matahari-Bulan yang lebih kuat akibat corn moon bersamaan dengan gerhana bulan total.

Kondisi ini membuat permukaan air laut naik drastis, sehingga risiko rob di wilayah pesisir meningkat tajam. Perkiraan puncak fenomena terjadi mulai 7 hingga 15 September.

IKLAN

Wali Kota menegaskan seluruh OPD harus menyiapkan skenario darurat serupa sebelumnya. OPD yang terlibat meliputi Dinas Sosial, Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup, BPBD, serta para camat di dua kecamatan terdampak.

“Peralatan dan sarana harus segera siap. Dapur umum harus bisa digunakan sewaktu-waktu, dan jalur evakuasi harus sudah dipastikan,” ujarnya.

“Fenomena corn moon ini meningkatkan risiko banjir rob, jadi perhatian serius wajib diberikan,” tegas Mohan.

Plt Kepala BPBD Kota Mataram, Akhmad Muzakki, menambahkan, pihaknya menyiapkan dua posko siaga menghadapi cuaca ekstrem. Posko pertama berada di Bintaro, Kecamatan Ampenan Utara, dan posko kedua di Mapak, Kecamatan Sekarbela.

“Setiap OPD dengan satgas akan berjaga 24 jam secara bergiliran. Mulai sekarang hingga 13 September, kita siaga penuh,” ujar Muzakki.

IKLAN

Selain itu, warga diimbau menyiapkan karung pasir di sekitar rumah masing-masing. “Karung pasir tetap harus tersedia untuk mengurangi dampak jika air pasang mencapai permukiman,” tutup Muzakki. (*)

Berita Terkait

Back to top button