Mataram (NTBSatu) – PT Gudang Garam Tbk (GGRM), mengambil langkah mengejutkan di tengah isu miring tentang kondisi keuangan yang melemah. Perusahaan mengumumkan akan membagikan dividen tunai kepada para pemegang sahamnya.
Keputusan strategis ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), pada 25 Juni 2025 di Jawa Timur. Dalam forum tersebut, manajemen menyepakati pembagian dividen senilai total Rp962 miliar untuk tahun buku 2024.
Jumlah tersebut mencerminkan 98 persen dari laba bersih perusahaan, yang jika terkonversi setiap investor akan menerima Rp500 per lembar saham.
Dengan harga penutupan saham GGRM pada 30 Juni 2025 berada di level Rp9.150, maka dividen ini memberikan yield sebesar 5,46 persen.
Di sisi lain, GGRM menetapkan sisa laba bersih sebesar Rp55 miliar atau 2 persen sebagai laba ditahan. Dana ini akan untuk memperkuat modal kerja dan mendukung operasional perusahaan ke depan.
Meski tetap membagikan dividen, performa keuangan Gudang Garam pada 2024 mengalami penurunan drastis. Perusahaan hanya mampu mengantongi laba bersih sebesar Rp981 miliar. Jumlah tersebut jauh merosot hingga 81,6 persen, daripada laba tahun sebelumnya yang menyentuh Rp5,32 triliun.
Jika dengan empat tahun terakhir, pencapaian tahun 2024 merupakan yang terendah. Sebelumnya, Gudang Garam sempat membukukan laba sebesar Rp7,64 triliun (2020), Rp5,6 triliun (2021), dan Rp2,78 triliun (2022).
Meskipun begitu, sebagian besar dividen tahun ini akan mengalir ke PT Suryaduta Investama, pemegang saham pengendali dengan porsi kepemilikan sebesar 69,29 persen.
Selain itu, pemilik utama Gudang Garam, Susilo Wonowidjojo juga menjadi salah satu penerima utama dividen.
Jadwal Pembagian Dividen
Berikut ini adalah jadwal resmi pembagian dividen Gudang Garam untuk tahun buku 2024 menurut laporan CNBC Indonesia:
Cum Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi: 4 Juli 2025;
Ex Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi: 7 Juli 2025;
Cum Dividen di Pasar Tunai: 8 Juli 2025;
Ex Dividen di Pasar Tunai: 9 Juli 2025;
Tanggal Pembayaran Dividen: 23 Juli 2025.
Dengan langkah ini, Gudang Garam membuktikan bahwa meskipun berada dalam tekanan finansial, komitmen perusahaan dalam memberikan nilai tambah bagi investornya tetap terjaga.
