Prihatin, Pendaftar SDN 36 Ampenan Hanya Dua Siswa

Mataram (NTBSatu) – Tahun ajaran baru menjadi ujian berat bagi SDN 36 Ampenan. Sekolah yang berlokasi di wilayah Karang Genteng ini, hanya menerima dua orang siswa baru pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.
Kondisi ini menambah daftar panjang sekolah dasar negeri di Kota Mataram yang mengalami defisit siswa.
Minimnya peminat membuat jumlah total siswa dari kelas 1 hingga kelas 5 hanya 27 orang. Sementara kelas 6 baru saja ditinggalkan enam siswa yang lulus tahun ini. Artinya, sekolah ini hanya mengajar 5 kelas aktif dengan belasan guru, namun tanpa satu pun kelas yang memenuhi rombel ideal sebanyak 24 siswa.
“Tahun ini hanya dua siswa yang mendaftar. Tapi kegiatan belajar tetap berjalan seperti biasa,” ujar Kepala SDN 36 Ampenan, Zulkarnain, Rabu, 2 Juli 2025.
Zulkarnain mengakui, banyaknya pilihan sekolah baik negeri maupun swasta turut memengaruhi animo pendaftaran. Apalagi, beberapa wilayah dalam zona sekolah seperti Peresak, kini sulit diakses karena ruas jalan ditutup permanen usai konflik antar kampung.
“Padahal, sebelumnya banyak siswa berasal dari wilayah tersebut,” imbuhnya.
Selain itu, minimnya jumlah siswa juga berdampak langsung pada besaran Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Saat ini, SDN 36 Ampenan hanya mendapat Rp7 juta per triwulan, jumlah yang sangat jauh dari cukup untuk menutup kebutuhan operasional sekolah.
“Kita hanya dapat dana Rp7 juta, kita beli buku pun hanya bisa 10 biji. Bahkan penjual bukunya yang sering bantu sumbang,” ungkap Zulkarnain.
Dana tersebut harus dibagi untuk kebutuhan administrasi, pengadaan alat tulis, buku, dan biaya pemeliharaan. Situasi ini membuat sekolah bergantung pada inisiatif guru dan bantuan informal dari lingkungan sekitar.
Meski begitu, pihak sekolah tetap membuka pendaftaran tanpa batas waktu, dengan harapan ada warga sekitar yang mendaftarkan anaknya di pertengahan tahun ajaran.
“Kalau ada yang datang, kita terima. Kita belum tutup pendaftaran karena belum memenuhi rombel,” tegasnya. (*)