Mataram (NTBSatu) – Tahun 2025 dibuka dengan ketegangan global yang semakin meruncing, memunculkan kekhawatiran bahwa dunia tengah berada di ambang perang skala besar.
Konflik geopolitik merebak di berbagai kawasan, mulai dari Eropa Timur hingga Timur Tengah dan Asia Selatan.
Perang Rusia-Ukraina belum juga mereda, ketegangan antara Israel dan Iran makin meningkat, sementara konflik lama seperti India-Pakistan kembali memanas.
Di sisi lain, konflik bersenjata di Sudan, Myanmar, Haiti, dan Kongo memperlihatkan lemahnya upaya dunia menjaga perdamaian dan stabilitas.
Berikut 10 konflik besar yang menjadi sorotan internasional sepanjang 2025:
1. Rusia vs Ukraina
Konflik ini mencapai titik baru, ketika Ukraina meluncurkan serangan drone besar-besaran ke pangkalan udara Rusia, merusak lebih dari 40 pesawat. Dukungan AS terhadap Ukraina kini dikritisi, terutama setelah pernyataan Trump yang menyebut Ukraina terlalu bergantung pada Barat.
2. Palestina vs Israel
Konflik bersenjata antara Israel dan Hamas semakin memanas sejak serangan mengejutkan yang dilancarkan Hamas, pada 7 Oktober 2023. Serangan tersebut memicu respons keras dari Israel, yang langsung melancarkan ofensif militer skala besar di Jalur Gaza.
3. India vs Pakistan
Konflik bersenjata kembali terjadi usai serangan di Kashmir. Kedua negara meluncurkan operasi militer yang menimbulkan korban jiwa, hancurnya fasilitas militer, dan meningkatnya ancaman senjata nuklir.
4. Perang Saudara di Sudan
Sudan terus bergolak setelah negosiasi damai gagal. Pertempuran antara militer dan kelompok RSF menyebabkan jutaan orang mengungsi dan menimbulkan krisis kemanusiaan.
5. Krisis di Republik Demokratik Kongo
Kelompok M23 menguasai wilayah kaya mineral dan mendirikan pemerintahan bayangan. Keterlibatan Rwanda memicu sanksi internasional, namun konflik terus memburuk.
6. Myanmar
Sejak kudeta 2021, perang saudara terus berlangsung. Kelompok etnis dan pro-demokrasi melawan junta militer, dengan kekerasan yang kian brutal dan korban jiwa yang terus bertambah.
7. Ethiopia
Konflik antar etnis kembali meledak sejak 2023, memicu eksodus besar-besaran dan krisis kemanusiaan di wilayah Tigray dan sekitarnya.
8. Haiti
Negara ini nyaris runtuh, akibat kekuasaan geng bersenjata setelah pembunuhan presiden. Ketertiban hukum menghilang, dan negara berada dalam kekacauan tanpa arah pemulihan yang jelas.
9. Perang Narkoba di Meksiko
Kartel narkoba seperti Sinaloa dan CJNG makin brutal. Pemerintah belum berhasil mengendalikan kekerasan, dan ketidakamanan terus menghantui warga sipil.
10. Israel vs Iran
Serangan udara Israel ke fasilitas nuklir Iran, menewaskan tokoh militer dan ilmuwan penting. Iran bersumpah akan membalas, meningkatkan ketegangan di kawasan Teluk Persia.
Apakah ini Awal Perang Dunia III?
Meski belum ada tanda pasti bahwa Perang Dunia III akan pecah, banyak analis memperingatkan, dunia berada dalam fase ketidakstabilan yang berbahaya.
Konflik regional, persaingan geopolitik antara kekuatan besar seperti Amerika Serikat, Rusia, dan Tiongkok, serta meningkatnya penggunaan teknologi militer mutakhir memperbesar risiko eskalasi.
Namun, melansir dari Mira Safety, sejumlah pakar meyakini bahwa selama konflik ini masih berlangsung secara terpisah dan belum menyatu dalam satu poros aliansi global, kemungkinan terjadinya perang dunia masih bisa dicegah.
Kunci pencegahan terletak pada diplomasi aktif, kesabaran strategis, dan upaya internasional yang serius dalam menyelesaikan akar konflik. (*)