Mataram (NTBSatu) – Proyek pembangunan Kantor Baru Wali Kota Mataram mencatat kemajuan pesat. Hingga pekan keempat, progres fisik telah mencapai 13,4 persen. Hal tersebut melampaui target awal sebesar 7,01 persen.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram, Lale Widiahning menyebut, capaian progres tersebut tidak terlepas dari strategi percepatan pekerjaan melalui sistem lembur, terutama pada tahap betonisasi.
“Di sana kita sudah plus 6,42 persen dari target. Sudah melampaui karena setiap hari ada saja lembur, untuk mensiasati itu,” jelasnya, Jumat, 13 Juni 2025.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa komponen lift menjadi perhatian sejak awal kontrak. Mengingat lift tersebut dari luar negeri, pemesanan dilakukan segera setelah kontrak diteken guna mengantisipasi waktu pengiriman yang bisa mencapai lima bulan.
“Contoh seperti approval material untuk lift. Lift itu pesanannya dari luar negeri. Barang itu bisa datang lima bulan sejak pemesanan, jadi begitu kontrak diteken, langsung kita proses pemesanannya,” ungkap Lale.
Selain lift, komponen lain seperti Aluminium Composite Panel (ACP) dan beberapa material pabrikan juga berasal dari luar negeri. Namun, kebutuhan material lokal seperti batu dan pasir tetap dari dalam NTB.
Saat ini, pekerjaan konstruksi Kantor Baru Wali Kota Mataram fokus pada pembangunan kolom pedestal, pengecoran, pengurugan lahan set bangunan, serta pondasi batu kali.
Sementara pekerjaan pemancangan spun pile sudah tuntas lebih dulu. Jumlah pekerja di lokasi juga meningkat seiring dengan percepatan proyek.
“Kurang lebih ada 56 pekerja setiap hari, dengan lima mandor untuk masing-masing bagian pekerjaan. Mayoritas adalah tenaga lokal,” katanya.
Jamin Kualitas Material
Untuk menjamin kualitas, pihaknya melakukan pengujian terlebih dahulu pada setiap material, termasuk beton dan baja.
“Kami tidak akan mengizinkan pengecoran tanpa hasil uji laboratorium. Saat ini, acuan kami adalah lab Unram,” jelasnya.
Selain itu, Dinas PUPR Kota Mataram juga melakukan kunjungan ke ITS Surabaya untuk mengecek kekuatan tarik baja tulangan.
Sementara pencapaian yang melampaui target, Lale optimis pekerjaan fisik akan rampung sebelum 31 Desember 2025.
“Harapan saya, tanggal 20 Desember itu sudah close. Jadi kita bisa menyesuaikan dengan ritme pencairan anggaran,” pungkasnya.
Serah terima proyek tetap dijadwalkan pada akhir tahun. Sementara penyempurnaan akhir, seperti pengecatan dan pembersihan akan berlangsung hingga batas akhir 31 Desember. (*)