Mataram (NTBSatu) – Nama Hary Tanoesoedibjo menjadi sorotan publik usai lakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawan di perusahaan media miliknya.
Selain dikenal sebagai seorang pengusaha sukses di industri media, Hary Tanoesoedibjo juga aktif dalam politik nasional dengan menjabat sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
Di tengah kesibukannya sebagai pengusaha media dan pemimpin partai politik, Hary Tanoesoedibjo tampaknya tak ingin jauh dari orang-orang terdekat. Dalam semangat kekompakan keluarga, seluruh anggota keluarganya turut serta mencalonkan diri sebagai caleg pada Pemilu 2024. Hal ini memicu berbagai respons dari masyarakat.
Siapa Hary Tanoesoedibjo?
Berdasarkan penelusuran NTBSatu, Hary Tanoesoedibjo lahir di Surabaya pada 26 September 1965. Ia merupakan anak bungsu dari enam bersaudara dan putra dari Ahmad Tanoesoedibjo, seorang pengusaha.
Hary meraih gelar Bachelor of Commerce (Honours) dari Carleton University dan MBA dari Ottawa University, Kanada.
MNC Group yang ia dirikan menjadi salah satu konglomerasi media terbesar di Indonesia yang membawahi stasiun televisi nasional seperti RCTI, MNCTV, GTV, dan iNews.
Belakangan ini, MNC Group kabarnya melakukan PHK terhadap sejumlah karyawan, terutama di media RCTI dan iNews.
Langkah efisiensi ini menuai beragam tanggapan dari masyarakat, termasuk kritik karena pemutusan hubungan kerja (PHK) dilakukan saat kondisi ekonomi nasional masih belum stabil sepenuhnya.
Selain sebagai pengusaha media, Hary Tanoe juga merupakan Ketua Umum Partai Perindo, partai yang Ia dirikan sendiri.
Dalam pemilu 2024, perhatian publik tertuju pada langkahnya mencalonkan seluruh anggota keluarganya. Mulai dari istri dan kelima anaknya sebagai caleg Perindo di berbagai daerah pemilihan (dapil).
Berikut daftar keluarga Hary Tanoe yang mencalonkan diri:
Hary Tanoesoedibjo sebagai caleg daerah pemilihan Banten III. Kemudian, Liliana Tanoesoedibjo, istrinya sebagai caleg daerah pemilihan DKI Jakarta II. Angela Herliani Tanoesoedibjo, anak pertamanya sebagai caleg daerah pemilihan Jawa Timur I. Serta, Valencia Herliani Tanoesoedibjo, anak keduanya sebagai caleg daerah pemilihan DKI Jakarta III.
Selanjutnya, Jessica Herliani Tanoesoedibjo, anak ketiganya sebagai caleg daerah pemilihan NTT II. Kemudian, Clarissa Herliani Tanoesoedibjo, anak keempatnya sebagai caleg daerah pemilihan Jawa Barat 1. Terakhir, Warren Haryputra Tanoesoedibjo, anak bungsu sebagai caleg daerah pemilihan Jawa Tengah I
Hal ini mendapatkan banyak kritik dari masyarakat karena menganggap sebagai bentuk politik dinasti atau politik kekerabatan yang berpotensi melemahkan demokrasi dan menghambat kaderisasi partai. Banyak menilai, langkah ini bisa merusak sistem meritokrasi dalam politik Indonesia.
Dengan kombinasi antara kekuasaan media dan pengaruh politik, Hary Tanoesoedibjo menjadi tokoh yang tak lepas dari sorotan publik.
Di balik kontribusinya yang signifikan terhadap perkembangan industri media nasional, keputusan bisnis dan menuver politiknya kerap menuai kritik.
Khususnya terkait dengan pemutusan hubungan kerja secara massal dan pencalonan anggota keluarganya melalui Partai Perindo. (*)