Jakarta (NTBSatu) – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional (KONI) NTB, H. Mori Hanafi manyatakan, kesiapan venue di NTB untuk penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XXII yang akan berlangsung di NTB-NTT 2028 mencapai 80 persen.
Meski banyak menuai kritikan, ia memastikan bahwa olahraga multi event tersebut akan tetap terselenggara di NTB.
“Pro dan kontra itu biasa. Tapi yang saya minta kalau anda mau kontra tolong jelaskan dengan objektif apa masalahnya,” ujarnya Mori kepada NTBSatu, Sabtu, 10 Mei 2025.
Anggota DPR RI Fraksi NasDem ini mengaku, beberapa pihak yang protes pelaksanaan KONI di NTB memang awalnya bernuansa akademis, tapi ujung kritikan mereka adalah meminta penggantian Ketua KONI NTB.
“Saya lihat di grup-grup itu mereka kontra dengan berbagai narasi akdemis, tapi kritik ujungnya jadi ganti Ketua KONI. Misalnya kalau ganti Ketua KONI baru mereka dukung PON di NTB,” cetus Mori.
Selain itu, sambung Mori, KONI NTB sudah menggelar pertemuan dengan berbagai elemen untuk menerima masukan dan pandangan baru.
“Beberapa waktu lalu kami mengadakan sarasehan dengan persatuan wartawan. Termasuk juga mengundang pihak-pihak lain. Ini semua dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan PON 2028 di NTB,” imbuh legislator Dapil NTB 1 ini.
Sejumlah Venue Siap
Lebih lanjut, Mori menegaskan sejumlah venue suda siap digunakan untuk kesuksesan hajatan PON. Seperti Auditorium UIN Mataram, Auditorium Universitas Mataram, dan Asrama Haji.
“Lokasinya juga nanti kita pakai di Ballroom Hotel Prime Park, Ballroom Lombok Raya dan lainnya. Kalau bisa kita pakai dua venue di satu titik, kan bisa terselenggara banyak cabang olah raga (Cabor),” tegasnya.
Ia juga mencontohkan Cabor dayung akan dilakukan di bendungan Meninting, Cabor Fim Swimming di perairan Gili Tramena, Cabor terjun Payung akan terlaksana di Sky Lancing dan berbagai venue lainnya.
Terakhir, Mori menyampaikan pihaknya optimis event PON ke-XXII di NTB-NTT 2028 bisa berlangsung dengan baik dan lancar.
Ia menyebut, KONI NTB terus melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder, khususnya pemerintah terkait pendanaan kegiatan.
“Kami sangat optimis NTB bisa jadi tuan rumah yang sukses. Kalau ada yang kritik soal besarnya kebutuhan anggaran itu biasa,” tandas Mori. (*)