Mataram (NTBSatu) – CEO Indonesia Airlines, Iskandar, mengungkap alasan utama dirinya mendirikan maskapai penerbangan.
Ia mengaku terinspirasi dari sejarah perjuangan rakyat Aceh dalam mendukung Indonesia di masa awal kemerdekaan. Terutama ketika Presiden Soekarno Hatta meminta pesawat untuk memperkenalkan Indonesia ke dunia.
Iskandar menjelaskan, kisah tersebut bermula ketika Soekarno mengunjungi Aceh dan beristirahat di Kota Bireuen. Saat tiba di sana, Soekarno tiba-tiba menolak makan dan minum.
Setelah dibujuk oleh Tengku Dorberi, Soekarno akhirnya menyampaikan permintaan yang mengejutkan. “Kanda, belikan saya pesawat,” ucap Iskandar menirukan Soekarno, dikutip Minggu, 23 Maret 2025.
Soekarno menegaskan, pesawat tersebut sangat penting untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara berdaulat dan hebat.
Permintaan itu pun memicu semangat rakyat Aceh. Dalam waktu satu minggu, masyarakat Aceh mengumpulkan uang dan emas sebanyak mungkin untuk membeli pesawat.
Bangun Bandara Sementara
Tak hanya mengumpulkan dana, rakyat Aceh juga membangun bandara sementara demi mendukung kehadiran pesawat tersebut.
Berkat kerja sama dan semangat gotong royong, pesawat yang Soekarno inginkan akhirnya terbeli.
Kisah perjuangan ini membekas di hati Iskandar Putra Aceh. Ia merasa terinspirasi oleh semangat rakyat Aceh yang rela berkorban demi kejayaan Indonesia.
Dari sinilah, ia memutuskan untuk mendirikan Indonesia Airlines sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan cita-cita besar Soekarno.
Mewujudkan Mimpi Lewat Indonesia Airlines
Iskandar Putra Aceh menegaskan, maskapai ini bukan sekadar bisnis, melainkan wujud dari mimpi besar yang telah tumbuh sejak lama.
Ia ingin Indonesia Airlines menjadi simbol kebanggaan nasional dan membawa nama Indonesia semakin terkenal di kancah internasional.
Dengan kisah inspiratif ini, Iskandar berharap generasi muda bisa terus mengingat sejarah dan menjadikannya sebagai motivasi untuk berkarya.
Ia juga mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mendukung industri penerbangan nasional agar semakin maju dan bersaing di tingkat global.
“Mimpi itu lahir di Kota Bireuen, di kota kelahiran saya,” ucapnya. (*)