DLH Siapkan 540 Ribu Bibit Pohon untuk Program Sumbawa Hijau Lestari
Sumbawa Besar (NTBSatu) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumbawa, menyiapkan ratusan ribu bibit untuk mendukung program penanaman pohon yang Bupati, Syarafuddin Jarot gagas.
Kepala DLH Kabupaten Sumbawa, Pipin Shakti Bitongo menjelaskan, program ini menjadi salah satu langkah strategis pemerintah daerah dalam memperkuat ketahanan lingkungan dan penghijauan wilayah.
Pipin memaparkan, DLH saat ini memiliki tiga jenis bibit yang siap tanam, yaitu sekitar 400.000 bibit Sengon, 140.000 bibit Kemiri, serta beberapa bibit buah-buahan dalam jumlah terbatas.
“Kami sudah menyiapkan bibit Sengon, Kemiri, dan sedikit bibit buah-buahan. Jumlah terbanyak ada pada Sengon dan Kemiri,” jelasnya kepada NTBSatu, Jumat, 5 Desember 2025.
Pipin menyebutkan, DLH telah berkoordinasi dengan Bappeda untuk menentukan waktu pencanangan penanaman perdana. Rencananya, pelaksanaan kegiatan ini pada 17 Desember bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi NTB.
“Kami sedang mengoordinasikan pencanangan penanaman di HUT NTB tanggal 17 Desember. Setelah itu, bibit akan kami sebar ke desa-desa,” ungkapnya.
DLH juga tengah mendata desa penerima bibit. Khusus bibit seperti kemiri, desa penerima akan pihaknya pilih berdasarkan kecocokan lokasi dan kondisi lahan.
Pipin menegaskan, akan menyeleksi ketat desa penerima bibit karena tidak bisa sembarangan. DLH menetapkan, proses seleksi dan verifikasi agar penanaman berjalan efektif. Faktor seperti kesesuaian lahan dan ketersediaan pagar menjadi persyaratan utama.
“Kami harus memastikan lokasi cocok, ada pagar, dan benar-benar siap ditanami. Jangan sampai bibit ditanam lalu ditinggalkan. Semua akan kami tagging (tandai, red) dan pantau perkembangannya,” tegas Pipin.
DLH Kabupaten Sumbawa menilai, musim hujan sebagai waktu terbaik untuk memulai penanaman karena memudahkan perawatan dan meningkatkan peluang keberhasilan.
Program penanaman pohon menjadi bagian dari komitmen DLH dalam mendukung visi Bupati Sumbawa untuk membangun lingkungan yang hijau, tertata, dan berkelanjutan.
“Semua bibit yang disalurkan akan dipantau hingga masa tumbuhnya untuk memastikan hasil program dapat dirasakan dalam jangka panjang,” tambahnya. (*)



