Komoditas Udang Vaname dan Rumput Laut Sumbawa Jadi Penggerak Ekonomi NTB
Sumbawa Besar (NTBSatu) – Kabupaten Sumbawa memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi NTB di sektor perikanan dan kelautan.
Kontribusi ini melalui produksi dua komoditas utama, yakni Udang Vaname dan Rumput Laut. Hal tersebut tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumbawa Tahun 2025-2029.
Dokumen RPJMD tersebut menyebutkan, Kabupaten Sumbawa memiliki peranan strategis dalam mendukung perekonomian regional melalui sektor pertanian dalam arti luas. Khususnya subsektor perikanan dan kelautan.
“Kabupaten Sumbawa memiliki kontribusi ekonomi bagi kawasan regional, yang ditunjukkan dengan keunggulan komparatif produk pada sektor pertanian dalam arti luas. Terutama subsektor perikanan-kelautan, yaitu komoditas Udang Vaname dan Rumput Laut,” demikian tertulis dalam RPJMD.
Untuk komoditas Udang Vaname, Sumbawa menyumbang 71,60 persen dari total produksi Provinsi NTB. Kontribusi tersebut bernilai ekonomi mencapai Rp10.440.101.000.000 (sepuluh triliun empat ratus empat puluh miliar seratus satu juta rupiah), atau 76,22 persen dari total nilai produksi udang vaname NTB.
Sementara itu, untuk Rumput Laut, Kabupaten Sumbawa menghasilkan 67,26 persen dari total produksi Provinsi NTB, dengan nilai produksi mencapai Rp950.005.000.000 (sembilan ratus lima puluh miliar lima juta rupiah) atau 56,61 persen dari total nilai produksi provinsi.
Dominasi kontribusi ekonomi dari kedua komoditas ini menunjukkan, Kabupaten Sumbawa menjadi pusat pertumbuhan sektor kelautan dan perikanan di NTB, sekaligus penopang penting peningkatan pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Sejalan dengan itu, Pemerintah Kabupaten Sumbawa mendorong penuh pelaksanaan program Kampung Nelayan Merah Putih dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbawa, Rahmat Hidayat, S.Pi., MT., menyampaikan, tujuan program ini untuk memperkuat ekonomi nelayan melalui pembangunan infrastruktur dan pengelolaan koperasi.
“Manajemen koperasi sangat penting agar sarana dan prasarana yang dibangun bisa berjalan efektif. Kami terus berkoordinasi dengan Dinas Koperasi untuk pendampingan, agar koperasi bisa mandiri dan mengelola usahanya dengan baik,” ujar Rahmat. (*)



