HEADLINE NEWSPemerintahan

Dinas ESDM NTB Cek Lokasi Usai Dugaan Penambang Ilegal Dekat Mandalika Meninggal Dunia

Mataram (NTBSatu) – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi NTB, melakukan pengecekan langsung ke lokasi, buntut satu orang di Lombok Tengah meninggal dunia pada Minggu, 30 November 2025.

Dugaannya, korban merupakan penambang emas di Dusun Kuta Dua, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.

Kepala Dinas ESDM Provinsi NTB, Samsudin belum bisa memastikan, korban tersebut merupakan penambang ilegal atau bukan. Menyusul belum ada informasi resmi yang mereka terima.

“Kami mau cek dulu ke lokasi kejadian,” ujarnya kepada NTBSatu, Selasa, 2 Desember 2025.

Demikian soal adanya aktivitas tambang ilegal di wilayah sekitar Mandalika, Lombok Tengah, Dinas ESDM belum bisa menyimpulkannya.

Namun sejauh ini, tidak ada aktivitas pertambangan di sekitar wilayah tersebut, setelah aktivitas di TWA Gunung Prabu ditutup. “Belum ada informasi soal itu. Pastinya kami cek ke lokasi dulu,” ujarnya.

Kasi Humas Polres Lombok Tengah, Iptu Lalu Brata Kusnadi membenarkan kabar kematian pria asal Desa Bonder, Kecamatan Praya Barat itu. Korban bernama Hemaldi.

“Iya, satu orang meninggal dunia,” katanya kepada NTBSatu, Minggu malam, 30 November ini.

Selain itu, tiga orang lainnya juga mengalami luka-luka. Dua di antaranya sudah dipulangkan setelah mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Batujai. Sementara itu, satu orang lagi dirujuk ke RSUD Praya Lombok Tengah karena luka yang cukup serius. 

Polres Loteng meluruskan, lokasi tambang bukan di Desa Prabu, Kecamatan Pujut yang sudah lama tutup. Namun, titik dan desa berbeda dalam satu kecamatan.

“Lokasinya bukan di Prabu. Tapi di dusun Kuta Dua, Desa Kuta,” ujarnya.

Brata mengaku belum mengetahui identitas korban. Termasuk apakah keempat korban merupakan penambang atau bukan.

Namun informasi awal, sambung Brata, mereka merupakan penambang. Akan tetapi pihaknya masih mendalami informasi tersebut.

Kasi Humas juga mengaku, belum mendapatkan informasi jelas apakah mereka mengalami insiden tersebut di kawasan pertambangan atau bukan. (*)

Muhammad Yamin

Jurnalis NTBSatu

Berita Terkait

Back to top button