Mengenal KH Miftachul Akhyar, Rais Aam PBNU yang Minta Gus Yahya Mundur dari Ketum
Jakarta (NTBSatu) – Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar meminta Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya untuk mundur dari jabatannya. Permintaan tersebut tertuang dalam risalah Rapat Harian Syuriah.
KH Miftachul Akhyar selaku pimpinan rapat sekaligus Rais Aam PBNU menandatangani langsung dokumen hasil rapat tersebut.
Dalam salah satu poin keputusan menyebutkan, hasil musyawarah antara Rais Aam dan dua wakil Rais Aam menetapkan kewajiban bagi KH Yahya Cholil Staquf untuk mengundurkan diri dari posisi ketua umum PBNU dalam waktu tiga hari sejak keputusan itu diterima.
Profil KH Miftachul Akhyar
KH Miftachul Akhyar merupakan salah satu ulama terpandang di Indonesia yang lahir pada tahun 1953. Ia merupakan pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah di Surabaya, Jawa Timur.
Melansir dari laman NU Jatim, Miftah adalah putra dari KH Abdul Ghoni, Pengasuh Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq Rangkah. Ia menempati urutan kesembilan dari total 13 bersaudara.
Ia menempuh pendidikan agama di berbagai pesantren ternama, seperti Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, serta Pondok Pesantren Al-Islah di Soditan, Lasem.
Setelah menimba ilmu dari berbagai lembaga tersebut, Miftah kemudian mendirikan Pondok Pesantren Miftachus Sunnah di kawasan Kedung Tarukan. Kehadiran pesantren ini perlahan mengubah citra lingkungan tersebut menjadi lebih positif.
Miftah juga merupakan sosok yang sederhana dan sangat ramah terhadap siapa pun yang datang bersilaturahmi. Sikap rendah hatinya tampak jelas dari kebiasaannya melayani sendiri para tamu, mulai dari menyuguhkan minuman hangat hingga menata hidangan ringan.
Selain wawasan keagamaannya yang mendalam, ketawaduan Miftah menjadi nilai lebih yang sangat dihormati. Kepribadian ini pula yang membuat seorang kiai besar—lulusan istimewa Pondok Pesantren Tremas Pacitan—memilih beliau sebagai menantu.
Karier KH Miftachul Akhyar
Sebelum mendapat kepercayaan sebagai Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar telah melalui perjalanan panjang dalam struktur kepengurusan Nahdlatul Ulama.
Rekam jejaknya menunjukkan konsistensi memimpin di lini Syuriyah. Berikut rangkaian jabatannya:
- Rais Syuriyah PCNU Kota Surabaya periode 2000-2005;
- Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur periode 2007-2013;
- Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur periode 2013-2018;
- Wakil Rais Aam PBNU periode 2015-2020;
- Penjabat Rais Aam PBNU periode 2018-2020;
- Rais Aam PBNU masa khidmat 2022-2027.
Dengan perjalanan panjang tersebut, KH Miftachul Akhyar merupakan figur ulama yang matang secara keilmuan maupun pengalaman organisasi. (*)



