Lebangkar Kembangkan Kopi Robusta-Arabika, Pemprov NTB Siapkan Akselerasi Pembangunan
Mataram (NTBSatu) – Perekonomian Desa Lebangkar, Kecamatan Ropang, Kabupaten Sumbawa mengandalkan pertanian kopi. Hal itu sesuai dengan langkah Pemprov NTB.
Pertanian kopi ini selain menjadi andalan desa, juga untuk menjaga keberlanjutan produksi. Termasuk meningkatkan daya saing komoditas unggulan desa tersebut di masa depan.
Kepala Desa Lebangkar, Ungang menilai, para petani harus bertransformasi dari pola tradisional ke sistem pertanian modern. Tujuannya produksi kopi meningkat secara masif dan memiliki nilai jual lebih tinggi.
Menurutnya, modernisasi menjadi peluang besar untuk memperluas pemasaran hingga ke luar daerah. “Potensi utama kami itu kopi. Namun perlu ada pembinaan petani tradisional menjadi modern supaya produksi lebih masif dan bisa mengirim produksi kopi ke luar daerah,” katanya pada Kamis, 27 November 2025.
Ungang menjelaskan, kopi robusta masih mendominasi panen masyarakat. Sementara pendampingan pengembangan kopi arabika baru mulai pemerintah desa lakukan.
Pemerintah desa terus mendorong percepatan program pendampingan agar kualitas dan kuantitas produksi meningkat.
Menurutnya, pembinaan dan pelatihan teknis menjadi langkah strategis untuk membekali petani dengan kemampuan menanam, merawat, hingga mengelola pascapanen secara efisien.
Pemerintah desa menargetkan para petani mampu menerapkan teknik pertanian modern yang lebih produktif.
Percepatan Pembangunan
Pemprov NTB menegaskan komitmennya untuk mempercepat pembangunan di berbagai sektor strategis sesuai arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTB.
Kepala Bappeda Provinsi NTB, Iswandi mengatakan, RPJMD NTB tahun 2025, dijabarkan dalam tujuh misi pembangunan daerah dengan 10 program unggulan. Di mana di dalamnya terdapat tiga isu prioritas.
Tiga isu prioritas itu adalah pengentasan kemiskinan ekstrem, penguatan ketahanan pangan, dan menjadikan NTB sebagai destinasi wisata berkelas dunia.
“RPJMD ini dihajatkan untuk menjawab segala persoalan yang ada di NTB. Misalnya, tantangan seperti kemiskinan, kualitas pendidikan dan kesehatan, ketenagakerjaan, penyalahgunaan narkoba dan sebagainya,” kata Iswandi.
RPJMD NTB tahun 2025-2029 sebagai peta jalan pembangunan lima tahun ke depan. Visi yang akan dicapai adalah “Bangkit bersama menuju NTB Provinsi Kepulauan yang Makmur Mendunia”.
Selain itu, dukungan dalam RPJMD tersebut juga berfokus kepada sektor infrastruktur, kesehatan, dan sebagainya.
Pelaksanaan program pembangunan di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kini untuk menjawab target dan indikator RPJMD. Pemerintah memastikan, agar kebijakan pembangunan tetap berjalan secara terukur dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
“RPJMD menjadi panduan kita bersama dalam melaksanakan program pembangunan. Setiap OPD wajib menyelaraskan kegiatan agar semua sektor bergerak menuju satu arah: kesejahteraan masyarakat NTB,” ujarnya.
Pada sektor infrastruktur, Pemprov NTB terus mengakselerasi pembangunan dan pemeliharaan jalan provinsi, peningkatan kualitas jembatan, serta memperluas akses konektivitas antarwilayah.
Program ini harapannya mampu memperkuat arus distribusi barang dan jasa, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Sementara pada sektor kesehatan, Pemprov NTB berkomitmen meningkatkan layanan dasar di seluruh fasilitas kesehatan, baik rumah sakit daerah maupun puskesmas. Pemerintah juga memperkuat sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta memperluas cakupan jaminan kesehatan bagi masyarakat tidak mampu.
Sedangkan pada sektor pengentasan kemiskinan, Pemprov NTB mengintegrasikan berbagai program pemberdayaan ekonomi. Termasuk program desa berdaya yang menyasar ribuan desa di NTB.
“Kita tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga manusia. Penurunan angka kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan RPJMD,” tegasnya. (*)



