Pemkab Wajibkan ASN Pakai Tenun Khas Sumbawa untuk Dukung UMKM Lokal
Sumbawa Besar (NTBSatu) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa, mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) mengenakan tenun khas Sumbawa. Hal ini sebagai langkah strategis melestarikan budaya lokal sekaligus memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumbawa, Dr. Budi Prasetiyo menjelaskan, aturan mengenakan Pakain Dinas Harian (PDH) Batik berlaku setiap Kamis mulai 1 Desember 2025.
Kemudian bagi pria, pakaian tersebut harus dengan sapu’alang atau ikat kepala dengan berbagai jenis ragam tokko, termasuk Mako Turendin dan Baringin Nyaukar.
“Langkah ini tidak hanya untuk aparatur sipil negara, tetapi juga diharapkan menyasar sekolah-sekolah dan masyarakat luas,” jelasnya, Kamis, 27 November 2025.
Budi berharap, kebijakan ini memberikan kontribusi nyata bagi UMKM lokal pengrajin tenun ikat. Pemerintah menargetkan pemberdayaan seluruh pengrajin agar tenun ikat menjadi komoditas yang berkembang. Sekaligus mendorong regenerasi pengrajin mengingat saat ini jumlah produsen masih minim.
Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot. Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (KUKMindag) Sumbawa serta Dekranasda, bertugas mendampingi pengrajin dalam pengembangan produk lokal.
Berdasarkan Surat Edaran Nomor 800.1.12.5/545/DRE/2025, aturan ini mengatur jadwal penggunaan pakaian dinas ASN yaitu;
- Senin dan Selasa: PDH warna khaki;
- Rabu: PDH kemeja putih, celana/rok hitam;
- Kamis dan Sabtu: PDH batik/tenun khas Sumbawa dengan aksesoris tradisional untuk pria;
- Jumat: PDH batik/tenun nasional, menyesuaikan kegiatan olahraga jika ada.
Surat edaran tersebut juga menegaskan, penggunaan tenun ikat, batik, dan sapu’alang dari produksi UMKM Kabupaten Sumbawa. ASN wanita yang berhijab dapat menyesuaikan warna hijab sesuai ketentuan pakaian dinas.
“Dengan kebijakan ini, Pemkab Sumbawa berharap budaya lokal sekaligus ekonomi kreatif pengrajin tenun ikat dapat tumbuh dan dikenal lebih luas, menjadi kebanggaan daerah sekaligus potensi ekonomi yang berkelanjutan,” tutupnya. (*)



