ADVERTORIALBappeda NTB

Masuk Program Desa Berdaya, Padasuka Fokus Perkuat Ketahanan Pangan untuk Atasi Kemiskinan

Mataram (NTBSatu) – Desa Padasuka memantapkan langkah pembangunan dengan menempatkan ketahanan pangan sebagai prioritas utama setelah resmi masuk ke dalam Program Desa Berdaya.

Pemerintah desa memilih fokus tersebut karena sektor pertanian, lumbung pangan, dan aktivitas pasar desa memiliki kemampuan paling kuat untuk mendorong percepatan pengentasan kemiskinan.

Komitmen ini muncul melalui musyawarah bersama masyarakat dan para tokoh desa yang menilai potensi lokal mampu memberi dampak langsung terhadap kesejahteraan warga.

“Jadi sesuai potensi yang kami miliki yakni pertanian lumbung pangan dan pasar desa jadi salah satu langkah yang kami ambil untuk menyikapi pengentasan kemiskinan dengan meningkatkan ketahanan pangan,” ungkap Kepala Desa Padasuka, Mahligi kepada NTBSatu, Minggu, 23 November 2025.

Ia juga menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan pemerintah provinsi yang memilih Padasuka sebagai salah satu Desa Berdaya.

“kami sangat merasa bersyukur dan menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada terhingga kepada bapak Gubernur NTB dan segenap jajaran karena Amenunjuk desa kami sebagai salah satu desa berdaya,” ujarnya

Setelah fokus ketahanan pangan berjalan optimal, pemerintah desa akan menilai peluang pengembangan sektor lainnya. Termasuk potensi wisata budaya maupun kuliner, untuk memperluas sumber penghasilan warga dan memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat Padasuka.

Percepatan Pembangunan

Pemprov NTB menegaskan komitmennya untuk mempercepat pembangunan di berbagai sektor strategis sesuai arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTB.

Kepala Bappeda Provinsi NTB, Iswandi mengatakan, RPJMD NTB tahun 2025, dijabarkan dalam tujuh misi pembangunan daerah dengan 10 program unggulan. Di mana di dalamnya terdapat tiga isu prioritas.

Tiga isu prioritas itu adalah pengentasan kemiskinan ekstrem, penguatan ketahanan pangan, dan menjadikan NTB sebagai destinasi wisata berkelas dunia.

“RPJMD ini dihajatkan untuk menjawab segala persoalan yang ada di NTB. Misalnya, tantangan seperti kemiskinan, kualitas pendidikan dan kesehatan, ketenagakerjaan, penyalahgunaan narkoba dan sebagainya,” kata Iswandi.

RPJMD NTB tahun 2025-2029 sebagai peta jalan pembangunan lima tahun ke depan. Visi yang akan dicapai adalah “Bangkit bersama menuju NTB Provinsi Kepulauan yang Makmur Mendunia”.

Selain itu, dukungan dalam RPJMD tersebut juga berfokus kepada sektor infrastruktur, kesehatan, dan sebagainya.

Pelaksanaan program pembangunan di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kini untuk menjawab target dan indikator RPJMD. Pemerintah memastikan, agar kebijakan pembangunan tetap berjalan secara terukur dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

“RPJMD menjadi panduan kita bersama dalam melaksanakan program pembangunan. Setiap OPD wajib menyelaraskan kegiatan agar semua sektor bergerak menuju satu arah: kesejahteraan masyarakat NTB,” ujarnya.

Pada sektor infrastruktur, Pemprov NTB terus mengakselerasi pembangunan dan pemeliharaan jalan provinsi, peningkatan kualitas jembatan, serta memperluas akses konektivitas antarwilayah.

Program ini harapannya mampu memperkuat arus distribusi barang dan jasa, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Sementara pada sektor kesehatan, Pemprov NTB berkomitmen meningkatkan layanan dasar di seluruh fasilitas kesehatan, baik rumah sakit daerah maupun puskesmas. Pemerintah juga memperkuat sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta memperluas cakupan jaminan kesehatan bagi masyarakat tidak mampu.

Sedangkan pada sektor pengentasan kemiskinan, Pemprov NTB mengintegrasikan berbagai program pemberdayaan ekonomi. Termasuk program desa berdaya yang menyasar ribuan desa di NTB.

“Kita tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga manusia. Penurunan angka kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan RPJMD,” tegasnya. (*)

Berita Terkait

Back to top button