Diskominfotik SumbawaSumbawa

Kopi Sumbawa Kuasai 42 Persen Produksi NTB

Sumbawa Besar (NTBSatu) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa, mulai mendorong pengembangan komoditas kopi sebagai salah satu sektor unggulan baru yang mampu memperkuat ekonomi daerah.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbawa, Dedi Heri Wibowo menegaskan, kopi memiliki potensi besar dan terus menunjukkan peningkatan kontribusi di tingkat provinsi.

Dedi mengungkapkan, komoditas kopi Sumbawa menyumbang 42,27 persen dari total produksi kopi di NTB. Angka ini menempatkan Sumbawa sebagai salah satu daerah dengan produktivitas kopi yang cukup tinggi di NTB.

“Kontribusi ini menunjukkan bahwa kopi Sumbawa punya kualitas dan daya saing yang kuat. Kita perlu mengelolanya dengan serius,” ujar Dedi.

Fokus Tingkatkan Nilai Tambah Kopi

Pemkab Sumbawa ingin mendorong sektor perkopian tidak hanya pada tahap produksi, tetapi juga sampai proses pengolahan. Pemerintah menargetkan agar biji kopi tidak lagi dijual dalam bentuk mentah, tetapi mengolahnya menjadi produk bernilai tinggi seperti roasted bean, bubuk kopi, dan produk siap saji.

“Kita ingin kopi diolah di Sumbawa. Pengolahan ini memberi nilai tambah dan membuka peluang usaha baru bagi petani maupun UMKM,” jelas Dedi.

Dengan hilirisasi, Sumbawa berharap dapat meningkatkan harga jual produk, memperluas pasar, dan menciptakan lapangan kerja baru.

Dukungan Infrastruktur dan Investasi Perkopian

Untuk meningkatkan kualitas dan volume produksi, Pemkab sedang menyiapkan dukungan berupa fasilitas pengolahan pascapanen, pelatihan bagi petani, akses pembiayaan dan permodalan, serta pembukaan peluang investasi untuk industri kopi.

Pemkab juga mendorong kemitraan antara petani, UMKM, dan pelaku industri agar rantai pasok kopi Sumbawa lebih kuat.

“Kita butuh investasi dan kolaborasi agar industri kopi tumbuh cepat,” tegas Dedi.

Perkopian Jadi Bagian Strategi Hadapi Indonesia Emas 2045

Dedi menjelaskan, pengembangan komoditas kopi menjadi bagian dari strategi besar Pemkab Sumbawa. Tujuannya, memperkuat ekonomi daerah menghadapi bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045.

“Kopi memiliki pasar yang stabil dan terus berkembang. Jika kita kelola dari hulu ke hilir, komoditas ini bisa menjadi kekuatan ekonomi jangka panjang,” katanya.

Dengan kualitas kopi yang sudah bagus dan kontribusi produksi yang besar, Pemkab optimistis sektor perkopian mampu menjadi komoditas unggulan baru setelah jagung, beras, dan udang.

“Kopi Sumbawa bisa naik kelas. Kita akan dorong bersama petani dan pelaku usaha untuk menjadikannya ikon baru daerah,” tutupnya. (*)

Berita Terkait

Back to top button