ADVERTORIALDiskominfotik NTB

Desa Senayan Sumbawa Barat, Prestasi Keterbukaan Informasi hingga Dorong Ekonomi Lewat Budidaya Lele

Jakarta (NTBSatu) – Desa Senayan, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, menjadi satu-satunya desa di Pulau Sumbawa yang menerima kunjungan Tim Visitasi Monitoring dan Evaluasi (Monev) Keterbukaan Informasi Publik Desa Tahun 2025 dari Komisi Informasi (KI) Provinsi NTB.

Kegiatan ini berlangsung di Aula Bale Rembuk, Kantor Desa Senayan, pada Jumat, 17 Oktober 2025 lalu. Ketua KI Provinsi NTB, M. Zaini memimpin langsung tim visitasi bersama Wakil Ketua, Asraruddin dan jajarannya.

Adapun tujuan kunjungan ini untuk meninjau dan dialog langsung dengan perangkat desa tentang implementasi keterbukaan informasi publik di tingkat desa.

Mengutip akun Instagram KI Provinsi NTB, Desa Senayan berhasil lolos ke tahap visitasi setelah meraih nilai ambang batas dalam Self Assessment Questionnaire (SAQ) pada 21 Juli hingga 22 Agustus 2025 lalu.

Keberhasilan ini menempatkan Desa Senayan sebagai wakil Pulau Sumbawa, dalam ajang Anugerah Keterbukaan Informasi Publik tingkat Provinsi NTB tahun 2025.

Kepala Desa Senayan, H. Junaidi mengatakan, keterbukaan informasi publik di desanya bukan hanya sebatas pemenuhan regulasi, melainkan bagian dari komitmen moral untuk membangun pemerintahan desa yang transparan dan partisipatif.

“Kami ingin memastikan masyarakat mengetahui dan turut mengawasi setiap proses pembangunan di desa. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami agar pemerintahan desa berjalan terbuka dan akuntabel,” ujar H. Junaidi.

Sementara itu, Ketua KI Provinsi NTB, M. Zaini menjelaskan, visitasi dilakukan untuk memastikan keterbukaan informasi publik di tingkat desa berjalan sesuai prinsip transparansi dan akuntabilitas.

“Kami ingin melihat sejauh mana desa mampu menghadirkan pemerintahan yang terbuka, partisipatif, dan berorientasi pada pelayanan publik,” jelasnya.

Potensi Ekonomi Perikanan Budidaya

Selain unggul dalam aspek transparansi pemerintahan, Desa Senayan juga memiliki potensi ekonomi berbasis perikanan budidaya.

Mengutip laman resmi Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), desa ini tengah mengembangkan budidaya ikan lele dengan sistem kolam bundar terpal.

Program ini diinisiasi oleh Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan KSB, untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas pembudidaya ikan melalui kelompok Pokdakan Sate Maju.

“Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat,” tulis laporan tersebut.

Profil Desa Senayan

Lebih lanjut, berdasarkan data BKKBN, Desa Senayan merupakan salah satu desa dengan kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Poto Tano, dengan luas wilayah sekitar 12,06 hektare.

Desa ini berbatasan dengan Desa Tambaksari di utara, Seteluk Tengah di selatan, Tebo di timur, serta Mantar dan Kiantar di barat.

Desa Senayan terdiri dari tiga dusun Senayan Atas, Senayan Bawah, dan Jembatang Kemar, dengan mayoritas penduduk bekerja sebagai petani, peternak, dan buruh tani.

Dengan semangat keterbukaan informasi publik dan pengembangan potensi ekonomi lokal, Desa Senayan menunjukkan diri sebagai desa yang tidak hanya transparan dalam tata kelola. Tetapi juga produktif dan berdaya saing dalam pembangunan ekonomi masyarakatnya.

Tanggapan Pemprov NTB

Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor-sektor potensial daerah, seperti pertanian, kelautan, pariwisata, dan sejumlah sektor lainnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi NTB, Iswandi mengatakan, setiap sektor memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Termasuk pada skala desa.

Dalam RPJMD pemerintah daerah telah menetapkan arah pemgembangan sektor-sektor potensial melalui program unggulan agromaritim, yang fokusnya untuk membentuk eko sistem industri agromaritim dari hulu ke hilir. Prioritas dukungan untuk menguatkan swasemenda pangan, serta hilirisasi dan industri pengolahan.

“Sektor-sektor potensial tetap menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat kita. Pemerintah terus memberikan dukungan, misal pada sektor pertanian, seperti mulai dari penyediaan benih unggul, pupuk, hingga fasilitasi pemasaran hasil panen,” ujarnya.

Langkah ini, lanjut Iswandi, sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi daerah yang berkelanjutan dan berbasis potensi lokal.

“Masing-masing daerah, tentu memiliki potensi pada sektor yang berbeda-beda. Itu yang akan kita upayakan untuk terus dikembangkan,” ujarnya.

Selain pertanian, sektor kelautan juga menjadi fokus. Termasuk pariwisata. Menjadi program unggulan NTB Pariwisata Berkualitas yang arah pengembangannya terintegrasi dengan pariwisata Bali dan NTT. Sehingga, memperkuat sisi konektivitas logistik maupun mobilitas orang atau penumpang.

“Dengan demikian standar destinasi yang ada di NTB mesti mengikuti standar-standar yang berlaku secara internasional karena Bali menjadi hub pariwisata internasional,” ujarnya.

“Semua sektor ini saling terkait. Jika kita kuatkan bersama, maka dampaknya akan luas, bukan hanya bagi ekonomi daerah, tapi juga kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Pemerintah provinsi juga mendorong kolaborasi antara pemerintah kabupaten/kota, pelaku usaha, dan masyarakat untuk memperkuat rantai nilai di setiap sektor.

“Melalui pendekatan ini, diharapkan pertumbuhan ekonomi NTB tidak hanya bertumpu pada satu sektor, tetapi lebih merata dan berkelanjutan,” ujarnya. (*)

Alan Ananami

Jurnalis NTBSatu

Berita Terkait

Back to top button