Ekonomi BisnisHEADLINE NEWS

Izin Ekspor Enam Bulan, PT AMNT Siap Kirim 480 Ribu Ton Konsentrat Tembaga

Mataram (NTBSatu) – PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), anak usaha PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN), resmi mendapat izin ekspor konsentrat tembaga dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Presiden Direktur PT AMNT, Rachmat Makkasau menyampaikan, PT AMNT memperoleh rekomendasi ekspor konsentrat tembaga sebesar 480.000 metrik ton kering (dmt). Izin ini berlaku selama enam bulan, terhitung mulai 31 Oktober 2025 hingga April 2026.

“Rekomendasi ini menjadi landasan penting bagi Kementerian Perdagangan untuk selanjutnya menerbitkan Surat Persetujuan Ekspor (SPE) konsentrat tembaga bagi PT AMNT,” kata Rachmat melalui keterangan resmi PT AMNT, Sabtu, 1 November 2025.

Ia menyampaikan apresiasi atas dukungan dari berbagai instansi. Terutama Kementerian ESDM, yang telah berkoordinasi erat untuk memahami kendala teknis di fasilitas Smelter AMMAN.

Smelter kami harus berhenti beroperasi sementara pada bulan Juli dan Agustus 2025, karena perbaikan di unit Flash Converting Furnace dan Sulfuric Acid Plant. Kerusakan ini terjadi murni di luar kemampuan kami, tidak disengaja, dan tidak dapat dihindarkan,” ujarnya.

Lantaran itu, lanjut dia, kegiatan operasional fasilitas Smelter AMMAN ini terpaksa berhenti sementara. Tujuannya, mencegah kerusakan lebih parah dan risiko bagi keselamatan kerja. Perbaikan terhadap komponen utama Smelter ini memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi dan harus secara menyeluruh.

“Apalagi mengingat skala dan kerumitan pekerjaan tersebut, proses perbaikan diperkirakan akan berlanjut hingga paruh pertama tahun 2026. Selama periode perbaikan berlangsung, kami tetap melakukan operasi secara parsial dengan peningkatan produksi secara hati-hati tanpa mengabaikan aspek keselamatan,” jelas Rachmat.

Dengan izin ini, PT AMNT berkesempatan melakukan eskpor konsentrat tembaga yang sudah terhenti sejak awal tahun 2025. Ia memastikan, gudang penyimpanan konsentrat PT AMNT tidak melebihi kapasitas. Sehingga, operasional tambang tetap dapat berlanjut sesuai rencana, selama perbaikan fasilitas Smelter.

“Dengan demikian, kontribusi fiskal AMMAN bagi perekonomian nasional dan daerah juga dapat terjaga, sesuai dengan kinerja penjualan,” ungkapnya.

Target Produksi 2025

Sesuai dengan panduan dalam laporan kinerja 9M 2025, AMMAN menargetkan produksi tahun 2025 sebesar 430.000 metrik ton kering (dmt) konsentrat tembaga. Adapun kandungannya sekitar 228 juta pon tembaga dan 90.000 ons emas.

Target ini telah mempertimbangkan produksi dari stockpile serta biji segar berkadar rendah dari lingkar luar Fase 8, mengingat kegiatan penambangan saat ini masih berfokus pada pengupasan batuan penutup di fase tersebut.

“Selain target produksi tahun 2025, AMMAN juga memiliki persediaan (inventory) sebesar 190.000 dmt akhir tahun 2024. Hingga 30 September 2025, produksi konsentrat mencapai 310.143 dmt, di mana 273.506 dmt telah diumpankan ke fasilitas Smelter,” terang Rachmat.

Ia menjelaskan, total inventory konsentrat di fasilitas penyimpanan AMMAN per akhir September 2025 sebesar 226.637 dmt. Sebagian dari inventory konsentrat yang dihasilkan hingga akhir tahun nanti akan diekspor, sementara sebagian lainnya akan diumpankan ke Smelter seiring dengan kemajuan proses perbaikan fasilitas.

“Perkembangan ini menandai kemajuan yang konsisten menuju pemulihan penuh operasi Smelter. Sekaligus menegaskan komitmen AMMAN, untuk terus menciptakan pertumbuhan berkelanjutan dan nilai jangka panjang,” tutupnya. (*)

Muhammad Yamin

Jurnalis NTBSatu

Berita Terkait

Back to top button