Daerah NTB

BMKG Keluarkan Peringatan Banjir Rob di Pesisir Lombok dan Bima Akibat Supermoon

Mataram (NTBSatu) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat pesisir Lombok dan Bima, agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir rob akibat fenomena supermoon yang berlangsung sepanjang November 2025.

Fenomena ini berpotensi meningkatkan tinggi muka air laut secara signifikan, hingga menyebabkan genangan di kawasan pesisir.

BMKG menyebut, fenomena supermoon terjadi saat Bulan Purnama berada pada jarak terdekat dengan Bumi atau Fase Perigee. Kondisi tersebut memperkuat gaya gravitasi Bulan terhadap permukaan laut dan memicu kenaikan air laut maksimum.

“Adanya fenomena Fase Perigee dan Bulan Purnama pada tanggal 5 November 2025 berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum,” terang BMKG melalui akun Instagram resminya @infobmkg, Jumat, 31 Oktober 2025.

Lembaga tersebut memantau pergerakan air laut melalui data water level dan hasil prediksi pasang surut. Hasil analisis menunjukkan potensi banjir rob meluas ke berbagai daerah pesisir Indonesia, termasuk wilayah pesisir NTB.

BMKG memprediksi gelombang air laut tinggi akan terjadi pada 3–12 November 2025. Kemudian, kembali meningkat pada 19–26 November 2025, terutama di kawasan pesisir Lombok dan Bima.

Fenomena ini berpotensi mengganggu berbagai aktivitas warga yang tinggal di sekitar pantai. BMKG mengingatkan, banjir rob bisa menghambat kegiatan ekonomi masyarakat.

“Potensi banjir pesisir yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir. Seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan,” jelas BMKG.

Minta Warga Waspada

BMKG juga mengimbau masyarakat tetap waspada selama periode peningkatan tinggi air laut. Warga yang tinggal di wilayah rendah atau dekat pantai, perlu memperhatikan perubahan cuaca serta mengikuti informasi resmi dari BMKG.

“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari Pasang Maksimum Air Laut, serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG,” tambahnya.

Peringatan ini sekaligus menjadi pengingat bagi masyarakat Lombok dan Bima, agar menjaga keselamatan diri serta mengamankan barang-barang penting ketika air laut mulai naik. Dengan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, dampak banjir rob akibat supermoon dapat diminimalkan sehingga aktivitas warga tetap berjalan dengan aman. (*)

Berita Terkait

Back to top button