Lombok Timur

Era Efisiensi, Bupati Lombok Timur Minta Kepala OPD Jemput Bola ke Kementerian

Lombok Timur (NTBSatu) – Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin menginstruksikan seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk proaktif menjemput program langsung ke kementerian.

Kebijakan ini menjadi strategi utama pemerintah daerah dalam menyikapi pengurangan dana transfer ke daerah pada 2026, yang nilainya mencapai Rp327 miliar.

Langkah jemput bola ini bertujuan memastikan agenda pembangunan daerah tetap berjalan di tengah tantangan fiskal.

Iron -sapaan Bupati Lombok Timur- menegaskan, tanpa anggaran yang memadai, roda pemerintahan dan pelayanan publik tidak dapat berjalan optimal.

“Kita tidak bisa bekerja kalau anggaran tidak ada. Karena itu saya akan bertemu secara bertahap dengan menteri-menteri atau wakil menteri ke depan,” ucapnya, Senin, 13 Oktober 2025.

Pemerintah daerah menargetkan berbagai program strategis, terutama untuk memajukan sektor pertanian di Lombok Timur.

Program tersebut antara lain: bantuan sarana prasarana, Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan), hingga bantuan benih. Upaya serupa juga akan dilakukan pada kementerian-kementerian lainnya yang relevan.

Bupati Iron menilai, langkah proaktif ini merupakan satu-satunya cara agar pembangunan daerah tidak mandek.

Ia bahkan mengakui, selama delapan bulan masa jabatannya, belum ada realisasi pembangunan fisik yang signifikan dan masih sebatas pemenuhan janji kepada masyarakat.

“Lima tahun itu sangat singkat, kalau tidak jemput bola, apa yang bisa kita bangun?. Ini saja sudah delapan bulan, belum ada apa-apa yang kita kerjakan, masih ngomong-ngomong saja,” tegasnya.

Setelah pertemuannya di tingkat pusat, Bupati berharap para kepala OPD dapat segera menyusul dan berkoordinasi dengan kementerian teknis masing-masing untuk mengamankan program-program tersebut.

Dampak Pemotongan TKD di Pemkab Lombok Timur

Sebagai informasi, pemotongan dana Transfer ke Daerah (TKD) berlaku secara nasional. Lombok Timur mengalami pemotongan sebesar Rp327 miliar yang bersumber dari berbagai pos.

Meskipun demikian, Pemerintah Pusat juga menggulirkan program baru ke daerah, seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Program ini diproyeksikan dapat meningkatkan perputaran uang secara signifikan di tingkat lokal, sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.

Selain itu, program seperti Sekolah Garuda dan Sekolah Rakyat juga akan menjadi sumber pembangunan tambahan di Lombok Timur, sehingga total dana yang beredar di masyarakat diperkirakan tetap meningkat. (*)

Berita Terkait

Back to top button