Baznas Tanggung BPJS 1.000 Warga Miskin Ekstrem di Lombok Timur

Lombok Timur (NTBSatu) – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lombok Timur menanggung iuran BPJS Kesehatan untuk 1.000 warga miskin ekstrem.
Skema Sharing Iuran (SSI) bersama Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dan dinas kesehatan menjadi dasar pelaksanaan program ini.
Wakil Ketua I Baznas Lombok Timur, Hamidi menjelaskan, penerima bantuan harus termasuk dalam delapan golongan asnaf penerima Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS).
“Untuk sementara kita tanggung 1.000 orang miskin ekstrem dulu. Masyarakat yang kita bayarkan ini tidak boleh lepas dari delapan asnaf penerima ZIS karena sumber pendanaannya dari sana,” ucapnya, Kamis, 25 September 2025.
Baznas menyatakan, pembayaran iuran melalui SSI sudah sesuai dengan ketentuan syariat dan regulasi nasional. Dana kolaborasi ini mengikuti prinsip yang Baznas se-Indonesia jalankan, yakni aman syar’i, aman regulasi, dan aman NKRI.
Iuran BPJS Kesehatan per orang mencapai Rp42 ribu per bulan. Dari jumlah itu, Baznas menanggung Rp20 ribu per peserta, sedangkan sisanya Pemkab Lombok Timur dan dinas kesehatan tanggung.
Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin menegaskan, kerja sama ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memberikan akses layanan kesehatan bagi masyarakat miskin.
“Secara perlahan dan bertahap, kami akan terus memikirkan cara agar masyarakat miskin ekstrem ini mendapatkan kemudahan. Dari sisi kesehatan maupun peningkatan ekonomi,” ujarnya.
Menurutnya, pengalokasian anggaran pemerintah daerah tahun ini diarahkan pada program yang langsung menyentuh masyarakat.
“Efisiensi anggaran bukan berarti pelit, tetapi bagaimana menempatkan anggaran pada tempat yang nyata,” tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, Pathurrahman memaparkan, dari 1.467.591 penduduk, sebanyak 1.446.715 orang sudah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.
Namun, kepesertaan aktif baru mencapai 1.062.844 jiwa atau sekitar 72 persen, masih di bawah target nasional sebesar 80 persen.
Program ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam mempercepat tercapainya layanan kesehatan universal di Lombok Timur, terutama bagi kelompok miskin ekstrem yang paling rentan. (*)