HEADLINE NEWSPariwisata

Dispar NTB Patroli Online Awasi Kenaikan Harga Hotel tak Wajar Jelang MotoGP Mandalika 2025

Mataram (NTBSatu) – Kenaikan tarif sewa kamar hotel di Lombok jelang MotoGP kerap menjadi perbincangan. MotoGP Mandalika akan berlangsung di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, pada 3-5 Oktober 2025.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi NTB, Lalu Ahmad Nur Aulia mengatakan, pelaku usaha hotel boleh menaikkan harga sewa kamar hotel. Asalkan harus sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) NTB Nomor 9 Tahun 2022 tentang Pengaturan Batas Tertinggi Kenaikan Tarif Akomodasi.

Pergub tersebut berisi tentang memperbolehkan menaikkan harga kamar hotel sampai tiga kali lipat untuk hotel yang berada di zona I (Lombok Tengah), kemudian untuk zona II (Kota Mataram dan Lombok Barat), hotel boleh menaikkan harga kamar hingga dua kali lipat. Serta, hotel di zona III (Lombok Utara) boleh menaikkan harga kamar satu kali lipat saja.

“Ini harus menjadi catatan bagi pelaku usaha hotel. Peraturan ini cukup efektif menekan praktik kenaikan harga berlebihan. Selain itu, kesadaran pelaku usaha hotel untuk menjaga citra pariwisata NTB juga semakin tumbuh,” kata Aulia, Kamis, 18 September 2025.

Mengawasi kenaikan harga sewa hotel yang tak wajar jelang MotoGP Mandalika 2025, Dinas Pariwisata NTB akan melakukan patroli online. Sekaligus untuk memantau ketersediaan kamar hotel.

“Masyarakat bisa melapor atau ingin mendapatkan informasi berkaitan dengan akomodasi,” jelas Aulia.

Tingkat Okupansi Hotel Jelang MotoGP Mandalika 2025

Menjelang perhelatan MotoGP Mandalika, tingkat okupansi hotel di Kota Mataram masih tergolong rendah. Berdasarkan pantauan Dinas Pariwisata Provinsi NTB, rata-rata okupansi hotel di ibu kota provinsi tersebut baru mencapai 50 persen.

Aulia mengatakan, okupansi di kawasan penyangga MotoGP seperti Mataram dan Senggigi saat ini berada pada kisaran 50-60 persen. Sementara itu, kawasan utama sekitar Mandalika sudah hampir penuh.

“Untuk di Mataram dan Senggigi sebagai kawasan penyangga itu sudah di angka 50-60 persen,” ujarnya.

Adapun di kawasan wisata lainnya seperti Gili Tramena (Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air) serta destinasi lain di Lombok, okupansi sudah mencapai 100 persen. Hal ini dikarenakan event MotoGP bertepatan dengan high season pariwisata.

IKLAN

Aulia menjelaskan, salah satu strategi yang pihaknya lakukan untuk meningkatkan okupansi hotel adalah memperkuat promosi event MotoGP, baik di dalam negeri maupun mancanegara. Ia berharap tren okupansi bisa terus stabil, tidak hanya pada momen high season.

Terkait harga kamar, Aulia menegaskan, hingga saat ini belum ada laporan kenaikan signifikan sebagaimana yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Kala itu, harga kamar hotel sempat melonjak hingga tiga kali lipat saat gelaran MotoGP.

“Alhamdulillah sampai saat ini semua terkendali. Normal semuanya, tidak ada yang signifikan kenaikan,” tegasnya. (*)

Muhammad Yamin

Jurnalis NTBSatu

Berita Terkait

Back to top button