Lombok Timur Jadi Pemasok Daging Program MBG untuk 9 Provinsi

Lombok Timur (NTBSatu) – Kabupaten Lombok Timur resmi menjadi pemasok utama daging sapi dan ayam untuk program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kerja sama ini terjalin antara Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lombok Timur dengan sembilan provinsi penerima.
Provinsi yang akan menerima suplai daging dari Lombok Timur meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten. Kemudian, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Seluruh distribusi daging ini dialokasikan untuk mendukung dapur sehat di sekolah-sekolah penerima program MBG.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lombok Timur, Masyhur, memastikan stok daging sapi dan ayam di daerahnya sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan kerja sama lintas provinsi.
Ia menyebut, potensi tersebut juga membuka peluang ekonomi baru bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
“Populasi ayam pedaging dan sapi potong kita berlimpah. Jadi, kolaborasi ini bukan hanya soal daging. Namun juga dapat memberi efek ganda bagi perekonomian daerah,” ucapnya, Jumat, 12 September 2025.
Untuk menjaga kualitas, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lombok Timur, memperketat pengawasan di Rumah Potong Hewan (RPH) dan Rumah Potong Unggas (RPU).
Setiap pemasok wajib memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV), sertifikat halal, dan Juleha (Juru Sembelih Halal).
“Kami dorong seluruh RPH dan RPU segera melengkapi NKV. Tujuannya, agar daging dari Lombok Timur benar-benar higienis, halal, dan aman untuk masyarakat konsumsi,” tambah Masyhur.
Populasi Sapi Capai 140 Ribu Ekor
Berdasarkan data resmi, populasi sapi di Lombok Timur saat ini mencapai 140 ribu ekor. Sekitar 60 persen di antaranya siap potong.
Untuk unggas, jumlah populasi mencapai 13 juta ekor per tahun, baik ayam pedaging maupun petelur. Meski begitu, peternak yang sudah terdaftar baru tercatat 28 orang.
“Jumlah ayam yang kami distribusikan ke luar daerah, baik ayam beku maupun petelur, sangat besar. Dengan bertambahnya peternak, populasi unggas akan terus meningkat,” jelas Masyhur.
Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet), Hultatang menegaskan, Lombok Timur menjadi satu-satunya kabupaten di NTB yang sudah memenuhi seluruh persyaratan pengiriman daging antarprovinsi.
Ia menyebut dukungan lima unit cold storage menjamin kesegaran daging tetap terjaga selama proses distribusi ke sembilan provinsi tujuan.
Dengan kesiapan itu, Lombok Timur tidak hanya memperkuat posisinya sebagai lumbung ternak di NTB, tetapi juga berperan strategis dalam menyukseskan program nasional Makan Bergizi Gratis. (*)