Kampus Sederhana Prestasi Besar, Kisah Sulis dan STKIP Taman Siswa Bima

Bima (NTBSatu) – Tak banyak yang menyangka, kampus sederhana yang berdiri di tengah Kota Bima mampu menjadi rumah bagi lahirnya kisah-kisah besar. Salah satunya adalah perjalanan Sulis Sulastri.
Mahasiswi asal Jatiwangi, yang membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk menorehkan prestasi.
STKIP Taman Siswa Bima hadir bukan sekadar sebagai lembaga pendidikan, melainkan sebagai ruang pengabdian yang memberi kesempatan melalui beasiswa KIP. Dari situlah langkah Sulis dimulai.
Dengan dukungan beasiswa, Sulis menapaki jalan akademik tanpa harus membebani kedua orang tuanya. Namun, perjuangannya tak hanya sebatas menyelesaikan perkuliahan.
Ia memperluas cakrawala dengan bergabung di Program Kampus Merdeka angkatan ke-5, terjun ke masyarakat. Serta, merasakan makna pendidikan yang sesungguhnya, yakni memberi dampak nyata bagi sesama.
Di semester akhir, magang sebagai pegawai BAAK STKIP Taman Siswa Bima pun memperkaya wawasannya tentang kerja profesional dan manajemen pendidikan.
Tak berhenti di sana, Sulis juga mengasah kepemimpinan dan ketangguhan lewat organisasi internal kampus, LDK Al-Muhajirin.
Lulus Tanpa Skripsi dengan IPK 3,98
Dari ruang organisasi itu, ia belajar bahwa ilmu bukan hanya untuk dirinya, melainkan juga untuk kebermanfaatan orang lain. Pengalaman ini menempanya menjadi sosok yang berani mengambil keputusan, berjiwa sosial, dan pantang menyerah.
Capaian akademiknya pun mencatatkan prestasi membanggakan. Sulis menutup masa studinya dengan IPK 3,98. Dan, lulus tanpa skripsi.
Ia memilih jalur yang lebih menantang. Yaitu, menerbitkan artikel ilmiah di jurnal terakreditasi SINTA 3. Sebuah prestasi yang menegaskan bahwa dukungan kampus, kerja keras, dan tekad mampu menghantarkan mahasiswa biasa enjadi luar biasa.
Bagi Sulis, STKIP Taman Siswa Bima bukan hanya tempat kuliah, tetapi ruang hidup yang mengajarkannya arti perjuangan, proses, kegagalan, hingga keberhasilan.
“Kampus adalah tempat untuk berproses. Jangan takut gagal, karena dari kegagalanlah kita menemukan jalan menuju keberhasilan,” ucapnya penuh keyakinan
Kini, kampus yang dulu sering ia lewati tanpa menoleh, dipandangnya dengan penuh rasa cinta dan kebanggaan.
STKIP Taman Siswa Bima bukan lagi sekadar bangunan, melainkan rumah yang menumbuhkan, mendewasakan, dan mengantarkan Sulis menjadi pribadi tangguh dan penuh inspirasi. (*)