Desa Berdaya Jadi Senjata Wujudkan Kemiskinan Ekstrem Nol Persen di NTB

Mataram (NTBSatu) – Pemerintah Provinsi NTB menargetkan angka kemiskinan ekstrem di NTB pada tahun 2029 nol persen. Salah satu cara mewujudkan nol persen kemiskinan ekstrem adalah melalui program unggulan Desa Berdaya.
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal menyampaikan, program Desa Berdaya mengedepankan kolaborasi lintas sektor dan pemetaan masalah spesifik di setiap desa agar penanganan lebih tepat sasaran.
“Pelaksanaan program ini akan diutamakan pada 106 desa sebagai kantong kemiskinan ekstrem di NTB,” kata Iqbal, saat menerima kunjungan Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) RI di Ruang Kerja Gubernur NTB, Selasa, 12 Agustus 2025.
Menurut Iqbal, saat ini NTB memiliki 106 desa yang masuk kategori kemiskinan ekstrem dan akan menjadi fokus utama program ke depan.
Untuk mempercepat pencapaian target tersebut, Pemprov NTB telah membentuk Tim Percepatan Pengentasan Kemiskinan yang selaras dengan komitmen Presiden RI.
“Tugas tim percepatan nanti adalah melakukan cascading semua program, supaya fokusnya ke pengentasan kemiskinan. Semua OPD nantinya, apapun programnya, tujuan akhirnya adalah mengurangi kemiskinan,” jelasnya.
Ia menambahkan, Desa Berdaya tidak hanya menyasar desa dengan kemiskinan ekstrem, tetapi juga desa miskin secara umum. Untuk kemiskinan ekstrem, pendekatannya akan bersifat transformatif.
Kucurkan Dana Rp300-Rp500 Juta
Pemprov NTB akan mengalokasikan dukungan dana Rp300 juta hingga Rp500 juta per desa guna mempercepat program.
“Desa Berdaya ini collaborative action. Pemprov hanya sebagai orkestrator, menyiapkan dukungan yang dibutuhkan ada. Kami tidak malu disebut daerah miskin, yang penting lima tahun lagi tidak ada lagi yang miskin,” tegasnya.
Deputi BP Taskin RI, Dr. Novrizal Tahar mengapresiasi langkah Pemprov NTB, yang ia nilai selaras dengan rencana induk pengentasan kemiskinan nasional. Ia menilai Desa Berdaya berpotensi menjadi model pembangunan ekonomi desa yang berkelanjutan.
“Kami harapkan Desa Berdaya ini bisa menjadi semi-closed loop, membentuk rantai pasok dan ekosistem baru di desa. Dengan begitu, percepatan graduasi kemiskinan bisa terwujud,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Novrizal juga mengapresiasi dukungan Pemprov NTB terhadap berbagai program nasional, seperti makan bergizi gratis, sekolah rakyat untuk semua kalangan miskin, Koperasi Desa Merah Putih, pemeriksaan kesehatan gratis, dan sekolah unggul bagi masyarakat miskin. (*)