Netizen Heboh di Medsos: Istri Lulus PNS Ceraikan Suami Kuli, 42 Istri Lulus PPPK di Cianjur Ajukan Cerai

Mataram (NTBSatu) – Dunia maya tengah heboh dengan curhatan seorang pria yang bekerja sebagai kuli bangunan dimintai cerai oleh sang istri yang lolos rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Selain 42 itu, Aparatur Sipil Negara (ASN) perempuan dikabarkan menggugat cerai suaminya tak lama setelah resmi diangkat sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Cianjur, Jawa Barat.

Fenomena ini memicu gelombang komentar pedas dari netizen, yang menyoroti perubahan sikap sejumlah istri usai meraih status kepegawaian tetap.

Kisah tersebut viral usai beredar tangkapan layar dan unggahan di media sosial. Mengisahkan seorang suami pekerja bangunan yang ditinggalkan istrinya, seorang guru honorer yang baru saja lolos seleksi PNS.

Sang suami disebut telah mendanai pendidikan istrinya hingga lulus kuliah dan setia mengantar-jemput ke tempat kerja. Namunm akhirnya diceraikan dengan alasan tidak “selevel”.

Tak hanya satu, data di media sosial menyebutkan sebanyak 42 kasus serupa terjadi di Cianjur. Fakta ini membuat publik berspekulasi, dan memunculkan beragam komentar bernada kecewa hingga sindiran tajam terhadap fenomena tersebut.

“1 lelaki kecewa, se-Nusantara merasakan,” tulis akun @ferryproperty_depok yang menuai lebih dari 8.000 likes, Kamis, 31 Juli 2025.

Komentar lain juga ramai menyebut, “Satu pria tumbang, 19 juta lainnya waspada,” sebagai bentuk kritik terhadap fenomena tersebut.

Sebut Pengaruh Media Sosial

Netizen juga menyoroti, kemungkinan pengaruh media sosial dalam membentuk standar hidup yang membuat sebagian perempuan merasa malu dengan profesi pasangannya.

“Akibat kebanyakan dengerin omongan orang dan ngikutin standar sosmed,” tulis akun @vera.ang.

IKLAN

Sementara itu, akun @lambe_turah turut mengunggah kisah nyata serupa. Postingan tersebut memperkuat narasi bahwa status sosial bisa memicu ketimpangan relasi dalam rumah tangga.

Dalam kisah itu, sang istri meninggalkan suami yang telah berjasa membiayainya kuliah, setelah statusnya naik dari guru honorer menjadi PNS.

Peristiwa ini memunculkan diskusi hangat seputar loyalitas, peran suami-istri dalam perjalanan karier, serta nilai kesetaraan dalam rumah tangga.

Belum ada pernyataan resmi dari instansi terkait di Cianjur. Namun gelombang respons masyarakat menunjukkan bahwa isu ini bukan sekadar peristiwa biasa, melainkan mencerminkan persoalan sosial yang lebih luas. (*)