Mataram (NTBSatu) – STKIP Taman Siswa Bima kembali mencatatkan prestasi gemilang dalam dunia riset dan pengabdian.
Melalui pendampingan intensif oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), sebanyak 44 proposal hibah dari dosen STKIP Taman Siswa Bima dinyatakan lolos pendanaan dari Kemdiktisaintek tahun 2025.
Awalnya, STKIP Taman Siswa Bima mengajukan sebanyak 73 proposal. Terdiri dari 64 proposal penelitian dan sembilan proposal pengabdian. Sebanyak 39 proposal penelitian dan lima proposal pengabdian berhasil memperoleh pendanaan resmi. Capaian ini merupakan bukti nyata keseriusan institusi dalam mendorong budaya akademik yang unggul dan berdaya saing
Ketua LPPM STKIP Taman Siswa Bima, Dr. Nanang Diana, M.Pd., menyampaikan rasa bangga dan harunya atas keberhasilan tersebut.
Ia mengungkapkan, pencapaian ini tidak hadir secara instan, tetapi merupakan hasil dari strategi panjang yang para dosen terapkan secara konsisten. Mulai dari pendampingan dalam memilih tema yang relevan dan kompetitif, pelaksanaan workshop penyusunan proposal, hingga pengecekan teknis yang sangat detail oleh LPPM.
“Kami benar-benar mengecek hingga hal yang paling teknis. Misalnya, jumlah kata, penempatan tanda baca, kesesuaian konten per bagian, juga jenis huruf dan juga sitasi yang kita gunakan. Jika belum sesuai dengan ketentuan, kami kembalikan untuk memperbaikinya,” tuturnya.
Adapun rincian capaian pendanaan tersebut terdiri dari 10 proposal pada skema Penelitian Fundamental Reguler (PFR). Kemudian, 29 proposal Penelitian Dosen Pemula (PDP), dan lima proposal pengabdian pada skema Pemberdayaan Kemitraan Sosial Humaniora.
Perkuat Posisi Kampus di Tingkat Nasional
Judul-judul yang diajukan mencerminkan keberagaman inovasi para dosen, mulai dari teknologi mutakhir seperti Augmented Reality dan Artificial Intelligence, hingga pendekatan berbasis kearifan lokal. Misalnya, budaya Mbojo, tradisi Maja Labo Dahu, serta pengembangan media pembelajaran berbasis etnosains dan etnomatematika.
“Tidak hanya itu, beberapa proposal juga menyoroti isu-isu strategis seperti pendidikan antikorupsi, resolusi konflik berbasis perdamaian. Kemudian, pendidikan inklusi, dan literasi digital untuk siswa berkebutuhan khusus,” tuturnya.
Dr. Nanang berharap, capaian ini menjadi titik tolak penting dalam meningkatkan portofolio penelitian dosen STKIP Taman Siswa Bima. Sekaligus, memperkuat posisi institusi di tingkat nasional.
“Ini adalah salah satu langkah konkret untuk terus meningkatkan kualitas kampus dan sebagai pesan ke publik bahwa kampus kami dosen-dosennya memiliki fokus tinggi di dunia penelitian dan pengabdian,” tambahnya.
Dengan dukungan penuh dari institusi, harapannya prestasi ini mampu menginspirasi seluruh sivitas akademika untuk terus berkarya, berinovasi, dan berkontribusi nyata bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan pembangunan masyarakat lokal maupun nasional. (*)