BERITA NASIONALDaerah NTB

Depan Menhub, Mori Hanafi Sesalkan Akses Pengiriman Pangan di NTB Susahkan Petani

Jakarta (NTBSatu) – Anggota Komisi V DPR RI Fraksi NasDem Mori Hanafi menyoroti terkait sulitnya akses distribusi hasil produksi pertanian dan peternakan di Indonesia, khususnya di NTB.

Hal itu ia sampaikan dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi di Kompleks Parleman, Senayan, Jakarta, Kamis, 8 Mei 2025.

Di hadapan Menhub, Mori mengatakan bahwa ketahanan pangan itu bukan hanya tentang produksi, melainkan juga persoalan distribusi.

Ia juga menyentil terkait belum adanya strategi Kementrian Perhubungan (Kemenhub) untuk mempercepat proses distribusi dari hasil produksi para petani.

“Saya mohon maaf pak. Saya nggak pernah melihat narasi besar bapak dalam kaitan bagaimana bapak mempermudah distribusi hasil-hasil produksi petani ini pak,” tegas Mori seperti dikutip dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 9 Mei 2025.

IKLAN

Menurut legislator Dapil NTB I ini, percuma jika produksi petani melimpah jika tidak sesuai dengan akses distribusi yang baik dan lancar.

“Dari daerah-daerah terpencil, di mana mereka-mereka itu daerah yang surplus. Tapi buat apa punya produksi melimpah kalau kita nggak bisa angkut barang-barang ini,” ketus Mori.

Bercermin Proses Distribusi di NTB

Lebih lanjut, Mori mencontohkan bagaimana susahnya menyalurkan hasil produksi petani dan peternak di NTB.

IKLAN

Padahal, sambung Mori, NTB dari dulu sudah dicanangkan sebagai daerah surplus beras, daging dan memiliki produksi jagung terbesar di Asia Tenggara.

“Bapak bisa bayangkan banyak pelabuhan tidak bisa mendistribusikan dengan baik. Masa untuk ngirim jagung aja bisa antri dua minngu pak. Dalam hal ini, saya mewakili daerah-daerah lain yang kondisinya sama seperti di NTB pak,” ujarnya di depan Menhub.

Tak hanya itu, Mori Hanafi menyinggung tentang visi swasembada pangan dari Presiden Prabowo Subianto.

Ia mengaku, keberhasilan swasembada beras saat ini tidak lepas dari perintah Preside Prabowo kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk menyerap beras dari para petani.

“Sama-sama kita tahu top of the list dari Presiden Prabowo adalah swasembada pangan. Kita surprise karena begitu cepatnya,” imbuh Mori.

Oleh sebab itu, ia meminta Menhub untuk memahami dengan baik visi presiden sehingga program-program dapat terealisasikan secara efektif dan efisien.

“Buat apa kita surplus pak, buat apa surplus beras atau jagung kalau kita nggak bisa distribusi ini,” tandas Mori. (*)

Alan Ananami

Jurnalis Nasional

Berita Terkait

Back to top button