Lombok Timur (NTBSatu) – Akses air minum bersih masyarakat Kabupaten Lombok Timur masih jauh di target nasional.
Hingga 2024, jumlah rumah tangga yang kebutuhan air minumnya terpenuhi sebanyak 371.000. Dari jumlah tersebut, hanya 31.000 rumah tangga yang menjadi pelanggan PDAM, atau kurang dari 10 persen.
“Selebihnya menggunakan sumur, termasuk sumur bor,” kata Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur, M Juaini Taofik saat peresmian sarana air bersih di Pondok Pesantren Riyadul Falah, Aik Prapa, Kecamatan Aikmel, Jumat, 5 Juli 2024.
Kondisi itu mengakibatkan wilayah tertentu seperti di kawasan selatan Lombok Timur masih kesulitan air bersih.
Selain itu, target ketersediaan air minum yang menjadi salah satu program prioritas nasional belum terpenuhi hingga 2024. Padahal pemerintah menargetkan akses air minum bersih sudah mencapai 100 persen pada 2030.
Taofik pun menyambut baik peresmian sarana air bersih di Desa Aik Perapa yang didanai melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.
Kepala Divisi TJSL PT Pegadaian, Rully Yusuf, mengungkapkan sarana air bersih itu menghasilkan 4.500 liter per hari, dan dapat memenuhi kebutuhan 200 rumah tangga .
“Kita berharap masyarakat dapat memelihara sarana tersebut sehingga mendatangkan manfaat dalam waktu yang panjang,” ucap Rully. (MKR)