Mataram (NTBSatu) – Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang meningatkan maskapai penerbangan agar lebih profesional dalam melayani calon jemaah haji tahun 2025.
Peringatan ini sebagai bentuk antasipasi, supaya kejadian yang seperti tahun-tahun sebelumnya tidak terulang kembali. Misalnya, pada kasus tahun 2024 lalu, pesawat terlambat menjemput calon jemaah haji.
“Kami wanti-wanti, penerbangan keberangkatan, jam diputuskan berdasarkan usulan penerbangan, kalau mereka yang putuskan jangan dilanggar,” tegas Marwan di Mataram, Sabtu, 26 April 2025.
Daswan mengaku, pihaknya di Komisi VIII DPR RI sudah melakukan pertemuan dengan pihak maskapai penerbangan, salah satunya dengan Garuda Indonesia.
Pada kesempatan itu, Komisi VIII DPR RI meminta pihak maskapai profesional dalam melayani para jemaah haji di Indonesia.
“Sebab misalnya, kalau ada keterlambatan di kloter awal pasti mengganggu. Karena, booking hotel di Madinah itu lama. Kalau terlambat ada konsekuensi, nanti kalo terlambat jemaah keluar sebelum Arbain,” jelasnya.
Sementara terkait persiapan, Marwan mengaku sudah menuju tahap final. Senin pekan depan akan dilakukan finalisasi. “Laporan penyerapan kuota sudah mencapai final dari asrama haji sudah memadai,” ujarnya.
Sementara di Saudi, sudah dilakukan simulasi pelaksanaan haji beberapa waktu lalu. Untuk mabit atau bermalam di Musdalifah dilakukan di dalam kendaraan, khusus jemaah lansia. Alasannya, untuk menghindari kemacetan seperti kejadian tahun 2023 lalu.
“Demikian di Mina dengan jumlah jemaah 221 ribu atau 203 ribu tetap mengalami kesulitan tempat. Karena itu kita menyetujui skema tanazul, yaitu menempatkan jemaah tidak di tenda tetapi berada di hotel-hotel. Karena jarak Jamarat ke hotel lebih dekat daripada ke Mina,” bebernya.
Kesiapan jemaah haji di NTB capai 900 persen
Sementara di NTB, Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi NTB, Zamroni Aziz mengatakan, kesiapan calon jemaah sudah mencapai 90 persen. Katanya, calon jemaah termasuk yang cadangan sudah mulai melakukan manasik di masing-masing kabupaten dan kecamatan.
“Cuman kami (yang cadangan) tidak janjikan harus berangkatkan,” ujarnya, 17 April 2025.
Calon jemaah haji kloter pertama akan masuk Asrama Haji Embarkasi Lombok pada 1 Mei 2025 dan akan berangkat menuju Mandinah pada 2 Mei. Namun, sampai saat ini belum ada keputusan daerah asal calon jemaah haji kloter pertama.
“Ini belum kita putuskan dari kabupaten mana, memang ada kemungkinan Lombok Barat, nanti kita akan panggil semua kabupaten/kota supaya benar-benar sesuai harapan kloter pertama sampai 12,” pungkas Zamroni.
Sebagai informasi, kuota jemaah haji NTB tahun 2025 masih sama dengan tahun sebelumnya, yaitu 4.499.
“Artinya, sekitar 4.157 calon jemaah sudah melunasi BPIH,” kata Zamroni.
Sementara jumlah calon jemaah cadangan mencapai 1.350 dengan jumlah yang sudah melunasi BPIH sebanyak 502 orang. Sementara belum lunas 848 orang. (*)