Mataram (NTBSatu) – “Walid Lombok”, ketua yayasan salah satu Ponpes di Lombok Barat inisial AF mengakui mencabuli hingga menyetubuhi sejumlah santriwatinya. Ia mengaku memberikan doa-doa kepada para korban.
“Pencabulan dan berhubungan badan. Seingat saya sekitar 10-an orang,” katanya di hadapan penyidik PPA Sat Reskrim Polresta Mataram, Kamis, 24 April 2025.
Ditanyakan motivasinya melakukan pelecehan terhadap santriwati, AF tak banyak menjawab. Ia mengaku hanya mengajarkan murid-muridnya berdoa.
“Sederhananya mengijazahkan,” katanya sembari mengaku bahwa tindakannya tidak dibenarkan secara agama.
“Walid Lombok” itu mengiyakan telah melakukan tindakan bejatnya selama beberapa tahun. Mulai tahun 2015 hingga 2021.
AF tidak memiliki kriteria khusus memilih para korban. “Cuman pada saatnya kadang-kadang tertuju ke seseorang,” ucapnya.
Ia menepis menyentuh korban dan menjanjikan mereka melahirkan keturunan yang nantinya akan menjadi wali.
AF mengaku, hanya menawarkan santriwati jika mereka berkenan disentuh. Apabila para korban menuruti keinginannya, maka mereka akan mendapatkan pasangan dan keturunan yang baik.
“Itu kekhilafan dan kesalahan saya,” ucapnya.
AF mengakui perbuatannya. Ia merasa menyesal. Namun apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. AF kini menjadi tersangka dan ditahan di Polresta Mataram.
Ia meminta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya para santriwati yang menjadi korban. “Otomatis telah menghancurkan segala-galanya. Menghancurkan diri kalian, keluarga bahkan hati masyarakat sekitar,” tutupnya menyesal. (*)