Mataram (NTBSatu) – Sebuah peristiwa memilukan terjadi di Dusun Matemega, Desa Marente, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, NTB.
Jenazah seorang warga bernama Ibu Atun terpaksa ditandu sejauh 11 kilometer, akibat akses jalan yang rusak parah dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Ibu Atun menghembuskan napas terakhirnya di RSUD Sumbawa setelah menjalani perawatan akibat sakit.
Pihak keluarga membawa pulang jenazah dengan berjalan kaki dari Desa Marente menuju Dusun Matemega. Sejumlah warga dan aparat kepolisian ikut menandu jenazah menyusuri jalan berbatu dan berlumpur.
Video yang diunggah oleh akun Hirwandi Dode di media sosial baru-baru ini menuai empati luas dari warganet.
Warganet mengungkapkan kekaguman dan keprihatinan terhadap perjuangan para penandu. Mereka menyampaikan doa serta harapan agar pemerintah segera memperbaiki infrastruktur di daerah tersebut.
“Semoga pemerintah lebih memperhatikan kondisi infrastruktur di sana,” tulis salah satu pengguna bernama Devril, yang NTBSatu kutip Selasa, 15 April 2025.
Pengguna lain, Aprian Prasetia, juga memberikan semangat kepada para petugas yang mengantar jenazah.
“Semangat lelahmu menjadi lillah dan ladang pahala bagimu. Semangat mengabdi,” tulisnya.
Warga berharap kejadian serupa tidak terulang. Mereka mendesak pemerintah daerah untuk segera membenahi jalan penghubung antara Desa Marente dan Dusun Matemega agar akses transportasi menjadi layak dan aman.
Peristiwa ini mencerminkan kesenjangan pembangunan yang masih terjadi di beberapa pelosok negeri, termasuk di NTB. (*)