Jakarta (NTBSatu) – Ketua Komite Pendirian Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bima, Prof. Dr. Muhammad Yasin mengungkapkan, pihaknya akan membuka penerimaan perdana mahasiswa baru tahun ini.
“Di Pulau Sumbawa ini belum ada Peguruan Tinggi Negeri (PTN), jadi kehadiran IAIN Bima ini sesutau yang dinanti-nanti oleh masyarakat. InsyaAllah penerimaan mahasiswa baru dibuka tahun ini, karena Pemerintah Kabupaten Bima (Pemkab) sudah memfasilitasi lahan seluas 10 hektare,” ujarnya kepada NTBSatu, Senin, 24 Februari 2025.
Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram ini menyebutkan, akan ada 3 fakultas dan 9 Program Studi (Prodi) di IAN Bima. Sehingga bisa menjadi pilihan calon mahasiswa yang berminat.
“Seperti Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Syariah dan Bisnis Islam, serta Fakultas Dakwah dan Ushuluddin. Kami akan lakukan pengembangan di dua fakultas, biar jadi lima fakultas nantinya,” paparnya.
Adapun daftar pilihan Prodi di antaranya, Prodi Tadris IPA, Tadris Bahasa Inggris, Komunikasi dan Penyiaran Islam. Kemudian, Perbankan Syariah, Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam. Serta, Hukum Keluarga Islam dan Hukum Ekonomi Syariah.
“Dengan hadirnya IAIN Bima ini, diharapkan ada atmosfer baru bagi kehidupan akademik di Bima dan sekitarnya. Ini juga semakin mendekatkan akses anak-anak kita di dalam daerah, sehingga mereka tidak perlu ke luar kota,” tambah Prof. Muhammad.
Visi Kampus IAIN Bima
Di samping itu, pendirian IAIN Bima ini visi utamanya adalah sebagai kampus rahmatan lil alamin. Ia berharap, kampus ini nantinya akan menjadi motor penggerak untuk ajaran Islam, toleransi, dan kekeluargaan.
“Kami juga siap menjadi mitra dengan perguruan tinggi lain di Pulau Sumbawa, untuk memajukan dunia pendidikan kita,” harapnya.
Tak hanya itu, ia mengatakan bahwa lahan di Kota Bima yang sebelumnya untuk pendirian kampus, ke depan bisa jadi lokasi kampus 2 IAIN Bima.
“Meskipun ndak jadi di Kota Bima pembangunannya saat ini, bukan berarti batal. Nanti kami kembangkan beberapa prodi sesuai kebutuhan untuk di tempatkan di sana (Kota Bima),” ungkap Prof. Muhammad.
“Kalau saya ndak salah ingat, dari 51 hektare lahan hibah Kementrian Kehutanan (Kemhut) di Kota Bima, seluas 20 sampai 30 hektare untuk pendirian IAIN Bima,” tutupnya. (*)