Mataram (NTBSatu) – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), menutup 11 destinasi wisata non-pendakian akibat cuaca ekstrem yang melanda Nusa Tenggara Barat.
Keputusan ini berdasarkan informasi dari BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid Lombok, yang memperingatkan potensi hujan lebat, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang akibat aktivitas gelombang atmosfer serta Monsoon Asia.
Penutupan ini berlaku mulai 10 Februari 2025 hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Adapun 11 destinasi wisata non-pendakian yang ditutup, yakni Air Terjun Jeruk Manis (Desa Jeruk Manis, Sikur, Lombok Timur). Kemudian, Gunung Kukus (Desa Jurit Baru, Pringgasela, Lombok Timur), Air Terjun Mayung Polak (Desa Timbanuh, Pringgasela, Lombok Timur).
Selanjutnya, Tangkok Adeng (Desa Lenek Duren, Lenek, Lombok Timur), Borong Bike Park (Desa Aik Prapa, Aikmel, Lombok Timur). Lalu, Bukit Malang via Tombong Rebo (Desa Bebidas, Wanasaba, Lombok Timur), Sebau (Desa Sapit, Suela, Lombok Timur).
Kemudian, Savana Propok (Desa Bebidas, Wanasaba, Lombok Timur), Bukit Gedong (Desa Bebidas, Wanasaba, Lombok Timur). Air Terjun Mangku Sakti (via Desa Sajang, Sembalun, Lombok Timur – Desa Sambik Elen, Bayan, Lombok Utara).
Serta, Jalur Sepeda Sembalun (Desa Sembalun, Sembalun, Lombok Timur).
Adanya penutupan 11 wisata non-pendakian ini, BTNGR pun memberikan opsi pengembalian atau refund bagi pengunjung yang telah memesan tiket.
“Proses pengembalian dana dapat dilakukan di Kantor Balai TN Gunung Rinjani. Dengan menyertakan bukti e-ticket, bukti pembayaran, dan kartu identitas,” kata Kepala BTNGR, Yarman, Selasa, 11 Februari 2025. (*)