Kabupaten Bima

Update Banjir Bandang Wera Bima: Tujuh Warga Hilang, Dua Orang Ditemukan Meninggal

Mataram (NTBSatu) – Banjir bandang dan tanah longsor menerjang Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Minggu, 2 Februari 2025 malam. Bencana alam tersebut menyebabkan tujuh warga hilang dan dua orang di antaranya meninggal dunia.

Hingga saat ini, warga terdampak sangat membutuhkan bantuan darurat.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Ahmadi mengungkapkan, bencana ini dipicu oleh hujan deras yang turun sejak sore.

Kondisi tersebut makin parah akibat aliran air dari perbukitan yang membawa material kayu dan batu, hingga merendam pemukiman warga di Kecamatan Wera dan Ambalawi.

“Dua warga ditemukan meninggal, satu dari Desa Wora dan satu dari Desa Nunggi. Sementara itu, lima orang lainnya masih dalam pencarian oleh tim gabungan BPBD, Basarnas, TNI/Polri, dan relawan,” ujar Ahmadi, Senin, 3 Februari 2025.

IKLAN

Banjir bandang di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima ini menyebabkan 12 rumah rusak, tujuh rumah panggung hanyut, serta lima rumah lainnya mengalami kerusakan ringan. Kemudian, tiga jembatan putus menghambat akses menuju lokasi terdampak.

BPBD NTB bersama instansi terkait terus menyalurkan bantuan. Namun kebutuhan mendesak masih sangat diperlukan, terutama bagi warga yang rumahnya rusak dan masih berada di pengungsian.

“Saat ini, warga sangat membutuhkan makanan siap saji, air mineral, beras, terpal untuk tempat berteduh. Serta, bantuan untuk perbaikan rumah yang rusak,” jelas Ahmadi.

Dinas Sosial mulai menyalurkan bantuan makanan. Sementara, tim kesehatan dari Puskesmas Wera memberikan pelayanan medis bagi warga terdampak.

Ahmadi juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Mengingat NTB masih berada dalam puncak musim hujan dan berpotensi mengalami cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan.

IKLAN

“Kami meminta warga untuk berhati-hati, tidak membuang sampah ke saluran air, dan membersihkan drainase guna mencegah banjir susulan,” tambahnya.

Saat ini, kondisi di lokasi bencana berangsur kondusif setelah banjir mulai surut. Namun, akses ke beberapa desa masih terhambat akibat jembatan yang terputus, sehingga bantuan logistik harus segera. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button