Daerah NTB

Starbucks Lakukan PHK Global, Bagaimana Nasib 500 Gerai dan Ribuan Karyawan di Indonesia?

Mataram (NTBSatu)Starbucks, kedai kopi raksasa asal AS, mengumumkan rencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawan. Hal itu sebagai bagian dari upaya pemulihan bisnis perusahaan.

CEO Starbucks, Brian Niccol, mengungkapkan bahwa rincian lebih lanjut mengenai PHK ini akan diumumkan pada awal Maret 2025.

Pihak perusahaan berencana untuk meninjau struktur dan ukuran tim pendukung di seluruh dunia.

Niccol yang baru bergabung dengan Starbucks selama empat bulan terakhir, menegaskan bahwa pemangkasan karyawan tidak mempengaruhi tim yang bekerja di toko-toko atau investasi perusahaan.

“Kami akan melihat struktur organisasi dan tim pendukung kami, yang selama ini mungkin terlalu besar dan terlalu banyak lapisan. Ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kerja di perusahaan,” ujar Niccol melansir Reuters, Minggu, 19 Januari 2025.

Selain fokus pada efisiensi internal, Starbucks juga tengah menghadapi tantangan besar akibat meningkatnya persaingan dan penurunan permintaan di beberapa pasar besar. Seperti AS dan Tiongkok.

Sebagai langkah strategis, Starbucks telah menunda proyeksi keuangan untuk tahun fiskal 2025 dan merencanakan perubahan besar di sejumlah lokasi di AS, dengan penambahan fasilitas seperti tempat duduk lebih nyaman, penggunaan cangkir keramik, dan bar kopi dengan waktu tunggu pelanggan yang lebih cepat.

Imbasnya PHK di Indonesia

Sementara itu, di Indonesia, Starbucks memiliki lebih dari 500 gerai yang tersebar di 59 kota besar hingga akhir tahun 2023.

Terdapat lebih dari 8.000 karyawan yang mencakup berbagai posisi, dari barista hingga manajer gerai.

Starbucks Coffee Indonesia sendiri didirikan melalui kerjasama antara Starbucks Coffee Company dan PT Mitra Adiperkasa Tbk, perusahaan department store dan barang bermerek ternama di Indonesia.

PT Sari Coffee Indonesia memegang izin eksklusif untuk mendirikan dan mengoperasikan gerai Starbucks di Indonesia. Starbucks Coffee Indonesia pertama kali membuka gerainya di Plaza Indonesia pada 17 Mei 2002.

Perusahaan memang belum memberikan rincian terkait kebijakan pemangkasan karyawan di Indonesia. Namun, ketegangan ekonomi global dan upaya efisiensi internal dapat memengaruhi kinerja cabang-cabang Starbucks di tanah air.

Jika kebijakan pemangkasan karyawan yang diberlakukan secara global ini diterapkan juga di Indonesia, dampaknya bisa terasa bagi ribuan pekerja yang bekerja di sektor ritel dan kafe.

Selain itu, pengumuman pengunduran diri Mellody Hobson, direktur independen utama di jajaran direksi Starbucks. Hal itu menambah dinamika di perusahaan ini setelah hampir dua dekade berkarya.

Perubahan kepemimpinan di level atas dan langkah efisiensi berbagai cabang dunia menunjukkan bahwa Starbucks berupaya menavigasi tantangan besar untuk mempertahankan posisinya di pasar global. Termasuk di Indonesia. (*)

Show More

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button