Mataram (NTBSatu) – Dua bulan terakhir, tujuh orang terduga terorisme diamankan Tim Densus 88 Anti Teror. Mereka diduga akan beraksi pada saat Natal 2023 dan Pemilu 2024 mendatang.
“Niatnya untuk jangka panjang akan memberikan rangkaian aksi di pemilu 2024. Untuk jangka pendek akan membuat sasaran target sentra keramaian. Jadi ada rencana kriminalitas yang akan mereka lakukan,” kata Kapolda NTB, Irjen Pol Raden Umar Faroq.
Tujuh orang tersebut ditangkap Densus 88 di beberapa wilayah di NTB. Antara lain, Lombok Timur, Lombok Barat, dan Kabupaten Sumbawa Barat.
“Kami ucapkan terima kasih kepada densus 88 yang sudah melakukan penangkapan. Jadi jangan sampai acara akhir tahun dan natal 2023 wilayah kerja NTB adanya kegiatan terorisme,” sambung Kapolda.
Menurut Faroq, pengamanan ini bukan hanya dilakukan pada saat Natal dan tahun baru. Namun juga dalam setiap kegiatan masyarakat di 10 kabupaten/kota di NTB. Seperti pemblokadean jalan di Dompu, Kota Bima, dan Kabupaten Bima.
Berita Terkini:
- Eks Anggota Polisi Terjerat Kasus Narkoba Kabur dari Tahti Polda NTB
- Dugaan Penyimpangan Anggaran Dukcapil Lombok Tengah Dilaporkan ke Jaksa
- Kasus Dugaan Perusakan Gerbang DPRD NTB Diselesaikan Lewat Restorative Justice
- Gubernur NTB: Keuntungan dari Wisata Teluk Saleh Harus Dimanfaatkan untuk Konservasi Hiu Paus
“Ini perlu Kapolres harus segera antisipasi pemblokadean jalan di daerah tersebut. Karena pemblokadean jalan ini adalah jalur sentra ekonomi masyarakat,” ucapnya.
Beberapa aksi pemblokadean jalan di tiga wilayah tersebut, sambung Kapolda, bisa menghambat suplai bahan sembako yang dibawa masyarakat, baik dari Bima ke NTT dan ke arah Mataram. Karena itu, dia meminta Kapolres dan Kapolresta bertindak tegas jika terjadi kejadian seperti itu.
“Tentu apabila mengalami hambatan ini merugikan masyarakat mengeluarkan komoditas ekonomi keluar daerah. Kami minta pemblokadean jalan jangan sampai terjadi lagi. Saya minta Kapolres Kapolresta apabila terjadi pemblokadean tindakan tegas pelakunya,” tegasnya.
Pengamana di sejumlah tempat juga tidak kalah penting. Seperti pusat perbelanjaan, mal, perhotelan, dan restoran. Apalagi Provinis NTB menjadi daerah sasaran kunjungan wisatawan nasional dan mancanegara. (KHN)
