Politik

DPRD NTB Sidak Kesiapan Mudik di Pelabuhan Lembar, Temukan Kapal Tua Usia 40 Tahun Beroperasi

Mataram (NTBSatu) – Ketua Komisi IV DPRD NTB, Hamdan Kasim melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) kesiapan mudik lebaran 1446 Hijriah di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, Senin, 24 Maret 2025.

Hasil sidak tersebut, Hamdan Kasim menemukan sebuah kapal buatan tahun 1984 atau usia 40 tahun masih beroperasi. Namun, berdasarkan hasil pengecekan pihak terkait, kapal tersebut masih layak beroperasi.

Kendati demikian, Politisi Golkar ini mengungkapkan ada satu komponen yang menjadi perhatian. Yaitu, fire hydrant atau alat pemadam kebakaran.

Menurutnya, alat tersebut sudah waktunya untuk diganti karena airnya tidak terlalu keluar.

“Sepanjang kapal itu memiliki sertifikasi uji kelayakan, mau tua pun tidak masalah beroperasi. Kalau tidak punya sertifikat pemeliharaan, yang muda juga bisa menjadi masalah di tengah jalan. Apalagi kapal tua yang tidak bersertifikat tambah bahaya,” jelas Hamdan, Selasa, 25 Maret 2025.

IKLAN

Jamin Keselamatan Penumpang

Pengecekan kelayakan kapal ada empat mekanisme. Pertama, pengecekan tahunan. Tujuannya, untuk memastikan kapal itu layak beroperasi atau tidak.

Kedua, intermediate survei. Merupakan pemeriksaan kapal secara berkala setiap dua hingga tiga tahun sekali.

“Semua isi dalam kapal dicek. Besinya, mesinnya, dan sebagainya,” ujar Hamdan.

Kemudian ketiga, renewal survei, merupakan uji kelayakan kapal setiap lima tahun. “Istilahnya tes klasifikasi selama lima tahun sekali. Kalau itu tidak lulus, tidak boleh berlayar kapal itu,” ungkapnya.

Terakhir, spesialis survei, merupakan rentetan dari renewal survei. Pengecekan lengkap terhadap bagian-bagian kapal.

“Semua dicek dari A-Z. Apabila kapal tidak lulus cek, kapal itu bukan sekadar tidak bisa berlayar, tapi dihapus dari peredaran. Atau di-blacklist,” beber Ketua Fraksi Golkar ini.

Kegiatan sidak ini, kata Hamdan, merupakan salah satu langkah DPRD NTB untuk menjamin keselamatan penumpang. “Pemerintah dan negara itu harus hadir untuk menjamin keselamatan rakyat,” ucapnya.

Apalagi tahun ini, jumlah pemudik mengalami kenaikan hingga 11 persen atau sekitar 96 ribu.

“Jadi memang harus diantisipasi. Fasilitas yang paling utama adalah fasilitas keselamatan penumpang. Seperti fire hydrant, pelampung, sekoci, dan sebagainya. Namun yang paling utama adalah mesinnya,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button