Mataram (NTBSatu) – Dinas Kesehatan Kota Mataram melaporkan sebanyak 1.280 kasus tuberkulosis (TBC) terjadi sepanjang Januari hingga Agustus 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. Emirald Isfihan, mengatakan angka tersebut mengalami penurunan dari periode sebelumnya, sebanyak 1.601 kasus.
“Penurunan jumlah ini merupakan hasil dari upaya intensif dari semua pihak. Namun Kita harus tetap waspada akan potensi peningkatan kasus ke depannya,” ujarnya kepada NTBSatu, Sabtu, 12 Oktober 2024.
Pihaknya juga telah mencanangkan berbagai program untuk menekan penyebaran kasus TBC di Kota Mataram. Di antaranya, melakukan edukasi dan peningkatan fasilitas kesehatan (faskes).
Sehingga, penanganan TBC tidak hanya dapat dilakukan di Rumah Sakit maupun Klinik Kesehatan. Penyintas TBC jugsa bisa mendapat perawatan di Puskesmas terdekat.
“Ada 11 Puskesmas di Kota Mataram dan untuk perawatan TBC itu gratis,” tambah Mantan Wakil Direktur RSUD Kota Mataram ini.
Selain itu, telah tersedia pemeriksaan laboratorium dengan Tes Cepat Molekuler (TCM) yang merupakan terobosan dalam percepatan penanggulangan TBC. Hal ini dapat mempermudah dan mempercepat diagnosis pasien.
Pemeriksaan TCM tersebut berada di Puskesmas Tanjung Karang, Puskesmas Karang Taliwang, dan RSUD Kota Mataram.
“Dinas Kesehatan melalui seluruh puskesmas yang ada berupaya aktif dalam mendeteksi kasus TBC sejak dini,” ungkap Emirald.
Ia memastikan, pihaknya akan berperan aktif dalam melakukan edukasi guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya TBC.
“Yang tim temukan di lapangan ternyata masih banyak stigma negatif untuk penderita TBC. Inilah yang kami berikan edukasi secara masif, sehingga mereka mau memeriksakan diri dan menjalani pengobatan intens,” tandasnya. (*)
