Lombok Timur (NTBSatu) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Timur buka suara terkait kondisi Bendungan Ulem-Ulem di Desa Tetebatu, Kecamatan Sikur.
Di mana pembangunan Bendungan yang rusak akibat banjir pada 2023 lalu tak kunjung mulai.
Hal ini menyebabkan Taman Wisata Ulem-ulem belum sepenuhnya bisa diakses. Kondisi itu juga berdampak pada akses sejumlah desa yang menjadikan jembatan Bendungan Ulem-ulem sebagai jalur penghubung utama.
Kepala Pelaksana BPBD Lombok Timur, Lalu Muliadi mengatakan, proses pengajuan anggaran untuk memulai proyek pembangunan masih berjalan.
“Pengajuan perbaikan jembatan Ulem-ulem tetap dalam proses, bahkan signifikan progresnya,” kata Muliadi, Senin, 7 Oktober 2024.
Muliadi menjelaskan, progresnya juga tidak menemukan kendala. Karena tim BNPB juga turun langsung melakukan verifikasi lapangan.
“Saat ini sedang berada di Inspektorat Utama BNPB untuk di bawa ke DJPB Kemenkeu untuk persiapan penerimaan hibahnya. Untuk nanti memulai pembangunannya,” ucapnya.
Ia membeberkan, BPBD Lombok Timur tidak hanya mengajukan perbaikan satu jembatan, namun tiga jembatan yang rusak parah akibat banjir. Yaitu, jembatan Bendungan Ulem-ulem, Jembatan Barang Panas, dan Jembatan Apitaik.
Total keseluruhan anggaran dari jembatan yang diajukan mencapai Rp14 miliar.
“Khusus Ulem-ulem kita ajukan Rp6 miliar,” tutupnya. (*)