Lombok Timur (NTBSatu) – Pencarian pendaki asal Jakarta, Kaifat Rafi Mubarok, yang jatuh di Gunung Rinjani memasuki hari keenam.
Namun menurut keterangan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), tim gabungan belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
“Hingga hari ini tim gabungan yang terdiri dari TNGR, Basarnas, SAR Lotim, EMHC, dan relawan terus berjuang tanpa henti dalam upaya pencarian,” bunyi keterangan Balai TNGR, Sabtu, 5 Oktober 2024.
Tim gabungan pun telah melakukan berbagai metode pelacakan. Mulai dari penelusuran langsung di tebing hingga kedalaman 400 meter. Serta, pemantauan dari udara dengan drone thermal.
“Tim pencari berusaha menyisir setiap sudut tebing yang mungkin menjadi lokasi jatuhnya korban. Namun hingga kini belum ada titik terang mengenai keberadaannya,” lanjutnya.
Pihaknya menyebut, medan yang curam, kondisi kabut yang tebal serta angin kencang menjadi kendala serius dalam proses pencarian korban.
“Meskipun hasil belum memuaskan, semangat tim pencari tetap teguh. Proses pencarian ini adalah bentuk solidaritas dan komitmen untuk terus berusaha menemukan korban,” tutupnya.
Sebelumnya, rekan pendaki asal Jakarta yang juga hampir menjadi korban, Afifah Reza mengungkap kronologi jatuh temannya, Kaifat Rafi Mubarok
Reza menyebut, kecelakaan itu terjadi saat ia bersama sejumlah rekannya turun dari puncak menuju Pelawangan Sembalun, Minggu, 29 Oktober 2024.
Namun sesampainya di persimpangan menuju Pelawangan Sembalun, ia dan Rafi mengambil jalur kiri. Sementara, para pendaki biasanya mengambil jalur kanan ketika turun.
Begitu mengambil jalur tersebut, kedua korban langsung menemui jurang dan terjatuh.
Beruntungnya, Reza berhasil selamat setelah berpegangan di tebing. Sementara, Rafi terjun ke dasar jurang setelah gagal berpegangan di batu tebing.
“Sempat pegangan dulu di batu, terus jatuh ke tebing dan jatuh ke arah danau (Danau Segara Anak),” kata Reza, mengutip video unggahan di akun Facebok @anjas_harsom, Kamis, 3 Oktober 2024.