BERITA NASIONAL

Gaikindo Sebut Penjualan Mobil Menurun, Pengamat Ungkap Penyebabnya

Mataram (NTBSatu)Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melaporkan penjualan mobil dari pabrik ke diler (wholesales) di pasar domestik mengalami penurunan.

Tercatat Januari hingga Agustus 2024, penjualan mencapai 560.619 unit. Angkanya turun 17,1 persen daripada periode Januari-Agustus 2023. Dengan total penjualan sebanyak 675.859 unit.

Berdasarkan mereknya, Toyota menempati posisi teratas merek mobil terlaris di Indonesia selama tujuh bulan pertama tahun ini. Penjualan mobil buatan Jepang itu tercatat sebanyak 182.917 unit pada periode tersebut.

IKLAN

Kemudian, ada Daihatsu menempati posisi kedua dengan penjualan sebanyak 113.173 unit mobil di pasar domestik sepanjang Januari-Agustus 2024. Lalu penjualan mobil lansiran Honda yang mencapai 61.394 unit pada periode yang sama.

Penjualan mobil Mitsubishi Motors di dalam negeri terpantau sebanyak 48.383 unit. Selanjutnya, ada Suzuki yang berhasil menjual 43.808 unit mobil hingga Agustus 2024.

Ada pula Isuzu yang berhasil menjual 18.406 mobil di pasar domestik selama Januari-Agustus 2024. Sementara itu, penjualan mobil Mitsubishi Fuso dan Hyundai – HMID masing-masing sebanyak 17.739 unit dan 15.568 unit.

Akibat Perlemahan Rupiah

Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu mengungkapkan, pelemahan rupiah menjadi salah satu penyebab penjualan mobil menurun.

“Harga komponen impor untuk mobil yang dirakit di Indonesia mengalami kenaikan,” ujarnya, dilansir Kontan, Senin, 30 September 2024.

Akibatnya, harga mobil baru jadi ikut naik dan sulit terjangkau bagi masyarakat menengah yang menjadi segmen terbesar di pasar otomotif.

Prospek penjualan mobil pada sisa tahun 2024 akan bergantung dari dinamika berbagai faktor seperti ketidakpastian ekonomi global yang bisa menyulut kenaikan harga energi. Sehingga, memukul daya beli konsumen dan menghambat pemulihan ekonomi nasional.

Di sisi lain, jika sinyal penurunan suku bunga acuan benar-benar nyata, tentu hal ini akan berdampak pada penurunan suku bunga kredit dan cicilan kendaraan bermotor.

Ujung-ujungnya daya beli konsumen akan membaik dan memacu mereka untuk membeli mobil baru.

“Sekitar 85-90 persen pembelian mobil masih melalui kredit,” tukasnya. (*)

IKLAN

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button