Mataram (NTBSatu) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menurunkan tim dan juri untuk melakukan penilaian dan validasi lapangan terhdap 50 desa wisata, salah satunya Desa Aik Berik.
Desa Wisata Aik Berik terletak di Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah. Menjadi satu-satunya desa wisata di NTB yang lolos masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.
Mewakili Menparekraf, Staf Ahli Menteri Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi, Kurleni Ukar melakukan kunjungan ke Desa Aik Berik, Selasa, 17 September 2024.
Ia bersama dua dewan juri ADWI, Chef Vindex Tengker dan Agus Wiyono, didampingi langsung Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Jamaludin Malady. Serta, unsur dari Dinas Kehutanan dan LHK NTB, juga hadir dinas terkait Pemkab Lombok Tengah, kepala desa, dan Pokdarwis setempat.
“Kami melakukan visitasi atau penilaian lapangan. Desa Aik Berik menjadi satu-satunya perwakilan NTB dari 274 desa wisata yang ada di daerah ini. Dan sekarang sudah masuk 50 besar ADWI 2024,” terang Kurleni.
Tahun 2024, ADWI kembali mengangkat tema “Desa Wisata Menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia,” sebanyak 6.016 desa wisata mengikuti ajang ini.
Ia menyebut, Kemenparekraf mencari desa wisata yang mengedepankan pengelolaan destinasi wisata secara berkelanjutan. Serta, menjadikan masyarakat sebagai local champion. Menurutnya, Desa Wisata Aik Berik memenuhi kriteria tersebut.
“Yang menjadi penilaian Desa Wisata yaitu sisi keunikan, keautentikan, dan kreativitasnya,” ungkap Kurleni.
Ia menjabarkan, daya tarik wisata berupa produk wisata (wisata alam, buatan, budaya) dan produk ekonomi kreatif (kriya, kuliner, fesyen).
Selain itu, tersedianya sarana dan prasarana untuk wisatawan, seperti homestay, toilet, serta fasilitas penunjang pariwisata lainnya (restoran, tempat ibadah, dan parkir).
“Harapannya, melalui ADWI, dapat menjadi daya ungkit bagi ekonomi desa dan sebagai wahana promosi untuk menunjukkan potensi desa-desa wisata di Indonesia kepada wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara,” ujarnya.
Sementara itu, Dewan juri ADWI, Chef Vindex Tengker mengatakan, Desa Aik Berik sangat potensial untuk terus dikembangkan sebagai destinasi wisata. Karena, memiliki beragam kelebihan daripada desa-desa wisata lainnya. Kelebihan tersebut salah satunya air terjun Benang Stokel dan Benang Kelambu.
“Potensi Desa Wisata Aik Berik ini sangat besar. Tinggal tingkatkan produk turunan ekonominya, digitalisasi dan kelembagaannya,” tukas Vindex.
Keunggulan Desa Aik Berik
Desa wisata yang berada di bawah kaki Gunung Rinjani ini, memiliki persawahan yang menyejukkan dan menyatu dengan megahnya gunung Rinjani yang berdiri kokoh dari kejauhan.
Beberpa spot wisata di Aik Berik, antara lain Air Terjun Janggot, Air Terjun Benang Kelambu, Air Terjun Goa Walet, Air Terjun Keliwung, dan Hutan Rimbun.
Desa Wiasta Aik Berik juga memiliki kekayaan Seni Musik Tradisional. Salah satunya Klentang sebagai salah satu jenis alat musik suku sasak. Selain itu, gendang bleq dan kecimol.
Jaran Kamput yang merupakan media permainan yang sifatnya menghibur bagi anak-anak dengan menunggangi kuda-kudaan tadi diarak keliling kampung.
Untuk Produk Ekraf, Desa Wisata Aik Berik memproduksi anyaman rotan dan ketat seperti piring, tas, tempat tissu, tudung saji, nampan yang sudah menjadi oleh-oleh ataupun biasa di jual di pasar.
Sementara kulinernya, antara lain budi daya jamur, madu trigona uye, kopi sasuli asli, dan keripik pisang. Kemudian, kopi robusta, ketan kuning, ambon gebot, kripik talas, celorot, jajerot, dan keripik tempe.
Desa wisata ini juga menghasilkan tenun khas lombok dengan berbagai motif dan warna. Selain itu, Di Desa Wisata Aik Berik telah tersedia homestay amenitas yang dapat disewakan oleh para wisatawan untuk menginap dan menikmati liburan lebih dari satu hari. arif mulai dari Rp200 ribu hingga Rp500 ribu per malam.
Pengelolaannya juga menerapkan SOP dengan menyediakan fasilitas kebersihan seperti wastafel, sabun, dan hand sanitizer untuk memastikan keselamatan pengunjung, kesiapan petugas Kesehatan di destinasi wisata.
Desa Aik Berik membentuk tim yang bertugas untuk penanganan resiko bencana dengan membentuk kelompok. Yaitu antara pokdarwis, pokdarling, masyarakat tanggap api dan juga Basarnas.
Di setiap spot wisata team bertugas menjaga keamanan untuk memberikan info terkait bencana alam, menyediakan kotak P3k, dan tandu. Kawasan lereng taman wisata Rinjani, PMI dan Basarnas yang andil dalam perlindungan keselamatan. (*)