Lombok Timur (NTBSatu) – Gawe Desa Aikdewa, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur akan segera digelar untuk kali keempat. Pada tahun ini, event budaya tersebut akan mengangkat tema prosesi Poposan.
Sebagai informasi, Poposan merupakan sebuah gazebo atau berugak dalam bahasa setempat setinggi 5 meter yang terbangun tanpa atap. Gazebo itu dulunya menjadi tempat proses khitanan atau sunatan masal oleh masyarakat.
Prosesi khitanan itu kini tak lagi dapat dijumpai di desa tersebut. Sehingga melalui event Gawe Desa Aikdewa Ke-4 akan mengembalikan mengangkat prosesi tersebut. Tujuannya, untuk memperkenalkan budaya leluhur kepada generasi penerus.
Ketua Panitia, Marzuki mengatakan, setiap gelaran Gawe Desa Aikdewa selalu mengangkat budaya dan prosesi yang berbeda-beda.
“Di Lombok Timur hampir setiap desa mempunyai event yang berbeda, baik itu adat, olahraga, kesenian, dan sebagainya. Kita di Aikdewa sendiri mengangkat tema adat dan budaya yang telah hilang dari tengah masyarakat,” ucap Marzuki, Selasa, 10 September 2024.
Gawe Desa Aikdewa sendiri pertama kali berlangsung pada 2017 lalu. Namun terjadinya bencana alam dan pandemi membuat event budaya tersebut tak bisa terselenggara beruntun.
“Hampir 3 tahun kemarin event ini vakum karena faktor musibah. Kemarin mulai 2023 kita kembali laksanakan lagi dengan tema prosesi Ngalun Aiq Kokok dan Mandik Pengantin,” tuturnya.
Salah satu prosesi wajib dalam Gawe Desa Aikdewa adalah prosesi Ngalun Aiq Kokok. Yaitu sebagai simbol syukur masyarakat Aikdewa atas limpahan mata air di desa tersebut.
Sementara prosesi Poposan atau sunatan massal akan berlangsung bertepatan dengan momen Maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 15-16 September 2024.
“Karena pelaksanaannya berdekatan dengan maulid, maka kita angkat tradisi poposan agar berdampak nilai sosialnya bagi masyarakat. Nantinya kita akan sunat 20 orang anak dengan metode sunat modern,” ucapnya.
Tak hanya prosesi adat, dalam rangkaian event juga terdapat kegiatan jalan sehat dan hujan warna, perisean, tabligh akbar dan pengadaan donasi. (*)
